Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK Menentang Pembatasan BBM Bersubsidi

Kompas.com - 21/07/2010, 09:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Rencana pemerintah memberlakukan sistem bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan pola tertutup mulai tahun ini tampaknya tidak akan berjalan mulus. Sebab, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menentang kebijakan pembatasan premium dan solar tersebut.

Hitung-hitungan BPK, anggaran subsidi BBM yang mencapai Rp 88,9 triliun masih sanggup membiayai konsumsi BBM bersubsidi, sekalipun pembkaian BBM melonjak 10 persen menjadi 40,1 juta kiloliter dari kuota tahun ini yang sebanyak 36 juta kiloliter.

Anggota IV BPK Ali Masykur Musa menjelaskan, harga minyak mentah Indonesia atawa Indonesia Crude Price (ICP) tak akan mencapai  80 dollar AS per barrel sesuai  target pemerintah.

Padahal, ICP ini sebagai patokan penentuan anggaran subsidi BBM tahun ini senilai Rp 88,9 triliun.Bahkan, BPK menyimpulkan, bujet subsidi BBM berpeluang lebih. "Plafon anggaran subsidi BBM masih sanggup membayar tambahan kuota BBM bersubsidi," kata Ali dalam konferensi pers, kemarin.

Karena itu, Ali bilang, kuota 36,5 juta kiloliter bukanlah angka keramat yang tidak bisa diutak-utik.  "Jangan sampai pembatasan konsumsi BBM justru menghentikan laju pertumbuhan ekonomi, karena BBM adalah mesin pertumbuhan yang mempunyai efek berantai," ujar dia.

Tenaga Ahli BPK Kholid Syeirazi menyatakan, selama enam bulan pertama tahun ini harga minyak berkisar antara 72 dollar AS-74 dollar AS per barrel. "Selisihnya 6 dollar AS, artinya kalaupun BBM sampai 40,1 juta kiloliter, anggaran masih bisa menanggung," ujarnya.

Tapi, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Hanggono T. Nugraha mengatakan, harga minyak sulit diprediksi. Bisa saja harga minyak di bulan-bulan yang akan datang melonjak di atas 80 dollar AS per barrel. "Pembatasan BBM itu sebagai prinsip pemerintah yang ingin berhatihati dalam menggunakan dana subsidi," katanya. (Kontan/Tedy Gumilar, Muhamad Fasabeni)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com