Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Drama Politik yang Luar Biasa...

Kompas.com - 29/07/2010, 18:15 WIB

KOMPAS.com Hati calon gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, bisa jadi dag-dig-dug luar biasa saat menghadiri rapat paripurna, Kamis (29/7/2010) di Gedung DPR, Jakarta. Agendanya, pengambilan keputusan atas keputusan Komisi XI yang telah memilihnya secara aklamasi sebagai gubernur BI.

Akan tetapi, proses yang berlangsung tak "semulus" saat uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI yang berlangsung selama dua hari pada pekan lalu.

Melalui layar lebar di ruang rapat paripurna, wajah Darmin terlihat tegang saat hujan interupsi mewarnai. Ada yang menolak, ada pula yang mempertanyakan keputusan Komisi XI yang begitu saja meloloskan mantan Dirjen Pajak itu.

Darmin dinilai punya noktah hitam. Namanya disangkutpautkan dalam kasus Bank Century dan beberapa kasus pajak saat ia menjadi orang nomor satu di Ditjen Pajak. Keputusan aklamasi di Komisi XI mentah. Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi pun merasa, kerja komisinya telah dilecehkan.

"Ini pelecehan terhadap Komisi XI. Kami sudah melakukan mandat teman-teman semua. Selama dua hari dua malam melakukan fit and proper test. Mohon agar tidak menjadi preseden buruk terhadap alat kelengkapan dewan lainnya. Kami tidak main-main melakukan uji kelayakan. Ini sudah kami lakukan dengan benar," kata Achsanul dengan nada tinggi, saat berbagai interupsi dilontarkan.

Atas semua kasus yang dikaitkan kepadanya, kata Achlasnul, Darmin telah mengklarifikasi dalam uji kelayakan dan kepatutan pekan lalu. Oleh karenanya, Komisi XI juga menyertakan 9 catatan yang mengikat Darmin. "Semua kasus yang didugakan sudah diklarifikasi. Dalam catatan, kalau pernyataan beliau tidak benar, beliau bisa mundur. Begitu dia keliru, dia langsung mundur," ungkapnya.

Namun, pernyataan Achsanul tak mengubah semuanya. Akhirnya disepakati ada lobi antarfraksi yang berlangsung sekitar tiga jam. Keputusannya, fraksi-fraksi akan menyampaikan pandangannya. Dalam pandangan itu, beberapa fraksi menyindir fraksi yang tidak konsisten dengan keputusan di Komisi XI. Pengambilan keputusan secara aklamasi dinilai telah dilegitimasi oleh seluruh pimpinan fraksi.

Ketua Fraksi PAN Asman Abnur mengawali pandangan fraksinya dengan menyebut seluruh proses sebagai sebuah drama politik yang luar biasa. "Ini drama politik yang luar biasa. Baru kali ini, hasil keputusan komisi dipertanyakan di paripurna. Baru kali ini pula seleksi calon Gubernur BI dilakukan selama dua hari. Dipilih secara aklamasi tetapi dengan 9 catatan. Sebagai lembaga, saatnya kita konsisten dengan menghormati mandat yang kita berikan ke alat kelengkapan Dewan. Oleh karena itu, Fraksi PAN menghormati hasil keputusan Komisi XI yang telah kami beri mandat," kata Asman.

Tujuh fraksi menyatakan penerimaan. Dua fraksi lainnya, PDI Perjuangan dan Hanura, mengusulkan pengambilan keputusan melalui mekanisme voting. Sesuai tata tertib, jika keputusan tak diambil secara mufakat bulat, maka hal itu harus dilakukan secara voting. Namun, kedua fraksi itu akhirnya memilih walk out setelah voting diputuskan dilakukan secara terbuka.

"Kalau menyangkut orang, harus voting tertutup. Tidak bisa voting terbuka. Itu menyalahi tata tertib," kata Wakil Ketua DPR asal Fraksi PDI Perjuangan, Pramono Anung, yang turut meninggalkan ruang rapat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com