Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Redenominasi Bukan "Sanering"

Kompas.com - 03/08/2010, 13:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia meluruskan berita simpang siur yang selama ini beredar tentang rencana redenominasi rupiah. Gubernur BI terpilih, Darmin Nasution, mengatakan bahwa redenominasi sama sekali berbeda dengan sanering.

Redenominasi adalah penyederhanaan sebutan satuan harga atau nilai mata uang di tengah masyarakat. Adapun sanering adalah pengguntingan uang. "Redenominasi ini memang terminologinya tidak terlalu indah untuk lidah kita. Tapi, pengertiannya ini bukan sanering, bukan pemotongan uang," tuturnya dalam keterangan pers di Gedung BI, Selasa (3/8/2010).

Menurut Darmin, sanering biasanya dilakukan oleh negara dalam situasi perekonomian yang tidak stabil dan dalam situasi inflasi yang tinggi. Tingginya inflasi menyebabkan nilai atau daya beli mata uang suatu negara merosot cepat sehingga harus melakukan sanering.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa redenominasi hanya bisa berhasil dilaksanakan dalam kondisi perekonomian yang stabil ketika perekonomian tumbuh dan inflasi terkendali. "Nah, mengapa BI melihat ini sudah momennya untuk dibicarakan. Ini prosesnya akan sangat panjang. Kita sekarang ini pertumbuhan ekonominya relatif baik. Meski sedang inflasi karena ada kenaikan cabe keriting dan hal lain, tapi masih terkendali," katanya.

Bahkan, Darmin mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan mencapai 7 persen dan inflasi mampu ditekan ke angka 5 persen atau kurang. Oleh karena itulah, BI memulai diri mengajak masyarakat untuk mengerti redenominasi rupiah dan melakukan sosialisasi. Prosesnya hingga total berubah sekitar 10 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com