Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redenominasi Rupiah Bukan Fokus Utama BI

Kompas.com - 05/08/2010, 08:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana redenominasi atau penyederhanaan dan penyetaraan nilai rupiah bukan merupakan fokus utama Bank Indonesia saat ini. Rencana tersebut hanyalah sebagai kebijakan pelengkap atas keberhasilan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakhir dan ke depannya diperkirakan akan terus bertumbuh.

Penjabat Gubernur BI Darmin Nasution kepada Kompas di Jakarta, Rabu (4/8/2010), mengatakan, dalam waktu dekat ini fokus utama BI masih seputar bagaimana meningkatkan pengawasan perbankan serta menjalankan fungsi BI di bidang moneter.

”Jadi, redenominasi hanya sebagai kebijakan pelengkap atas keberhasilan perekonomian Indonesia. Secara fundamental, redenominasi ini tidak memperbaiki, tetapi juga tidak memperburuk perekonomian kita,” kata Darmin.

Darmin mengatakan, perekonomian Indonesia diyakini akan terus bertumbuh. Pada tahun 2012 atau tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan bergerak ke angka 7 persen dengan tingkat inflasi yang stabil, yaitu 4 plus minus satu persen.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen pada tahun 2012 atau 2013, Darmin mengatakan, BI akan mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit lebih besar kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas serta meningkatkan transaksi ekonomi.

Untuk mendesak perbankan memberikan kredit lebih besar lagi, BI akan menetapkan batas atas dan bawah rasio kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga sebuah bank. Jika rasio tersebut berada di luar batas yang ditetapkan BI, bank tersebut akan dikenai penalti berupa penempatan giro wajib minimum (GWM) yang lebih besar dibanding yang seharusnya atau dibanding bank lain.

Ke depan, BI juga akan menetapkan kebijakan suku bunga rendah sehingga likuiditas kredit bisa lebih tinggi dari saat ini. BI juga akan mengawasi secara ketat agar bank tidak menyalurkan kredit dengan suku bunga tinggi.

Untuk itu, BI akan meminta bank mengumumkan tingkat suku bunga pinjamannya (prime lending rate) di media massa dan situs resminya serta melaporkan kepada BI setiap bulan. Suku bunga pinjaman tersebut tidak termasuk premi risiko yang dikenakan kepada debitor.

Darmin menjelaskan, dengan diketahuinya suku bunga pinjaman melalui media massa, maka debitor bisa bebas mencari pinjaman ke bank dengan tingkat suku bunga terendah.

Melengkapi

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Whats New
    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Whats New
    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Whats New
    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Whats New
    Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

    Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

    Rilis
    IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

    IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

    Whats New
    Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

    Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

    Whats New
    Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

    Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com