Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Redenominasi Tak Mendesak

Kompas.com - 06/08/2010, 08:24 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung, menentang gagasan redenominasi. Ia menegaskan, gagasan yang digulirkan Bank Indonesia itu tak mendesak.

"Saya kira itu tidak ada urgensinya. Saya mengkhawatirkan itu mempunyai dampak psikoekonomi dan memengaruhi stabilitas perekonomian kita," kata Akbar kepada para wartawan, Kamis (5/8/2010) malam di sela-sela malam Penghargaan Achmad Bakrie 2010 di Balai Sarbini, Jakarta.

Akbar juga khawatir momen redenominasi dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk menaikkan harga-harga barang. "Misalnya, harga barang Rp 4.500. Ketika redenominasi (tiga digit) diberlakukan, harga menjadi Rp 4,5. Lantas bagaimana jika harganya Rp 4.870? Itu pasti mereka akan membulatkan ke atas jika terjadi redenominasi sehingga harga menjadi naik," jelas Akbar.

Ada yang merasa malu dengan besarnya pecahan rupiah itu? Menurut Anda? "Ya, jangan dengan cara redenominasi kita akan mengecilkannya. Mari kita berjuang membangun perekonomian ini supaya semakin lama semakin baik sehingga nilai tukar mata uang rupiah bisa menguat. Tidak dengan cara redenominasi," kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com