Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Jajaki Penarikan Investasi

Kompas.com - 12/08/2010, 10:05 WIB

TAIPEI, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal menjajaki penarikan investasi. Kali ini, investor Taiwan yang dibidik untuk membangun Indonesia. Selama beberapa hari, kunjungan Kepala BKPM Gita Wirjawan mengunjungi Kaohsiung dan Taipei, 10-13 Agustus 2010.

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei Harmen Sembiring mengatakan kepada Kompas di Taipei, "Pengusaha Taiwan itu ibarat orang kaya yang selama ini tidak begitu dikenal eksistensinya. Mereka ingin membuktikan, pengusaha Taiwan mampu berperan serta dalam pembangunan berbagai negara, meskipun secara politis tidak banyak negara yang mengakuinya."

Di Kaohsiung, Kepala BKPM juga mengadakan pertemuan bisnis dengan para wirausaha Taiwan. Mereka adalah industri energi solar Motech Industry, industri keramik Sun Power Ceramics, industri gula Taiwan Sugar, industri pengolahan ikan Gilontas Ocean, industri perakitan kabel Linkiss Industry, manufaktur elektronika dan suku cadang mobil Shin Chin Industrial, dan industri komponen elektronika Sino-American Electronic, serta Taiwan Deep Sea Tuna Purse Seiners Boat-owners and Exporters Association.

Selain itu, Kepala BKPM juga mengadakan pertemuan one on one dengan pengusaha sepeda motor Kymco dan industri baja Chun Yu Group. Juga, mengunjungi Yieh-United Steel Corporation dan Yi-Shou University yang merupakan E-United Group.

Korporasi ini mencari peluang investasi untuk ekspansi di bidang pertambangan mangan dan proses industrinya untuk memperkuat kebutuhan industri. Meskipun tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Taiwan, hubungan dagang dan ekonomi antarkedua negara sangatlah penting.

Terbukti, apabila dihitung secara akumulatif dalam 20 tahun atau periode tahun 1990-2009, Taiwan masih mencatatkan diri sebagai investor terbesar ke delapan, setelah Jepang, Singapura, Mauritius, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com