Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pembangkit Listrik Skala Kecil

Kompas.com - 22/08/2010, 13:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangkit listrik alternatif terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah dan desa-desa terpencil yang belum terjangkau pasokan listrik PLN. Sejak produksi prototipe pertama tahun 2007 lalu hingga saat ini, Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Logam dan Mesin telah menciptakan empat jenis pembangkit listrik skala kecil yang diperuntukan bagi desa-desa tertinggal dan industri kecil.

Dalam Ritech Expo 2010 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu ( 22/8/2010 ) , Balai Besar Logam dan Mesin memamerkan empat buah prototipe pembangkit listrik skala kecil hasil produksinya.

"Ada empat jenis pembangkit listrik skala kecil yang kami rancang untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk membangun desa mandiri energi dan industri-industri kecil," kata Nana Juhana, salah satu peneliti di Balai Besar Logam dan Mesin di JCC, Jakarta, Minggu.

Keempat mesin dan prototipe tersebut memiliki jenis dan sumber pengadaan energi yang berbeda-beda, terdiri dari pembangkit listrik kincir angin, alternator permanen magnet, turbin kaplan, dan mesin bio diesel.

Nana menjelaskan, pembangkit listrik kincir angin dan mesin bio diesel sudah berhasil diproduksi sejak tahun 2007 . Kedua pembangkit listrik skala kecil ini sudah tidak lagi berupa prototipe namun sudah dikembangkan dan dipasarkan kepada kelompok-kelompok swasta. Pembangkit listrik kincir angin produksi Balai Besar Logam dan Mesin mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1 kVA dari tiupan angin yang didistribusikan oleh tiga buah blade berdiameter delapan meter dan tiang kincir setinggi 12 meter dari permukaan tanah.

"Untuk kincir angin ini produksinya sudah berjalan dan dikembangkan oleh kelompok swasta. Sasarannya memang untuk daerah pedesaan terutama pegunungan yang wilayahnya punya potensi angin yang stabil," kata Nana.

Produksi serupa juga sudah berhasil dilakukan untuk mesin bio diesel berkapasitas 500 cc yang sudah dikembangkan sejak tahun 1998 . Mesin bio diesel produksi Balai Besar Logam dan Mesin memiliku output daya sebesar 12 HP dengan putaran 2.200 rpm dengan kapasitas mesin 500 cc. Bahan bakarnya dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang terdapat di seluruh daerah di Indonesia seperti singkong, jarak, dan rumput laut.

"Mesin bio diesel ini prototipe pertamanya tahun 2008 . Saat itu memang kurang berhasil. Tapi sekarang sudah cukup berkembang di industri kecil," tuturnya.

Sementara dua pembangkit lainnya, yakni alternator permanen magnet dan turbin air kaplan baru berhasil dikembangkan pada akhir 2009 lalu. Hingga kini prototipenya masih terus dikembangkan Balai Besar Logam dan Mesin.

Menurut Nana, dua jenis pembangkit ini masih merupakan jenis pembangkit yang belum banyak dikembangkan di negara-negara lain. Alternator permanen magnet merupakan pengembangan energi listrik tenaga angin dan air yang menggunakan suatu alternator dengan putaran poros rendah. Pengembangan alternator rendah ini dilakukan karena alternator yang ada di pasaran biasanya memiliki putaran poros rotor yang tinggi di atas 1.500 rpm.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

    Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

    Whats New
    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Whats New
    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Whats New
    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Whats New
    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Whats New
    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Spend Smart
    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Whats New
    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Work Smart
    Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

    Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

    Work Smart
    Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

    Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

    Whats New
    Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Work Smart
    Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

    Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

    Whats New
    HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

    HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

    Rilis
    Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

    Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

    Whats New
    Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

    Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com