Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kemasan Indomie Beredar di Taiwan

Kompas.com - 11/10/2010, 16:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mi instan Indomie yang dirazia Departemen Kesehatan Taiwan karena mengandung pengawet yang tidak diizinkan adalah produk yang diekspor secara tidak resmi untuk pasar Taiwan. Mi tersebut untuk pasar Indonesia. Kasus ini sebenarnya sudah diketahui sejak 4 bulan lalu dan pihak Indofood disebut sudah pernah datang ke Taiwan untuk mengklarifikasi kasus tersebut.

Demikian penjelasan Bambang Mulyatno, Kepala Bidang Perdagangan, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) untuk Taipei seusai rapat kerja di Komisi VI DRP RI di Jakarta, Senin (11/10/2010). Ia mengatakan, mi instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang kena razia di Taiwan adalah produk mi instan yang biasa beredar di Indonesia.

"Mereka (Indofood) bilang kalau mi instan (yang kena razia) itu sengaja diekspor (langsung) ke Taiwan (oleh pihak lain), sementara Indofood memproduksi barang yang berbeda untuk Taiwan," ucap Bambang. Untuk pasar Taiwan, Indofood memproduksi produk yang berbeda sesuai standar kesehatan makanan Taiwan yang berbeda dengan standar makanan yang dikonsumsi di Indonesia.

Jadi, saat ini ada dua kemasan mi instan Indomie yang beredar di pasar Taiwan. Produk yang dirazia sama dengan mi instan yang dijual di Indonesia. Adapun yang lain memiliki kemasan Indomie yang diproduksi khusus oleh Indofood untuk pasar Taiwan.

Bambang mengaku tidak mengetahui asal pasokan mi instan yang terkena razia itu secara detail. Pasalnya, ekspor mi itu tidak harus dilakukan oleh produsen saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh pedagang yang biasa melakukan ekspor ke Taiwan. "Dari segi harga saja sudah berbeda. Mi yang biasa beredar di Indonesia itu lebih murah (dibanding yang) dijual di pasar Taiwan," ungkap Bambang.(KONTAN/Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com