Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indofood: Bukan Berarti Taiwan Bersih

Kompas.com - 14/10/2010, 21:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertanyaan pun muncul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) perihal mengapa Indomie di Indonesia tidak bermasalah, justru di Taiwan dicap sebagai produk yang berbahaya karena mengandung zat pengawet yang tidak sesuai standar.

Perbedaan standar ini membuat anggota DPR mempertanyakan rendahnya standar di Indonesia jika dibandingkan Taiwan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang mengungkapkan bahwa standar di Taiwan dan Indonesia memang berbeda terkait boleh tidaknya bahan pengawet masuk ke dalam bahan makanan.

Namun, ia menyangkal apabila dikatakan standar di Indonesia tidak baik. "Bukan berarti Taiwan itu bersih. Mereka juga ada bahan pengawetnya, hanya beda jenisnya. Di sini bisa nipagin, di sana berbeda. Di sini methyl, di sana harus ethyl. Jangan sampai seolah-olah di Indonesia itu enggak bagus," ujar Franciscus, Kamis (14/10/2010) di Gedung DPR RI, Jakarta.

Menurutnya, selama ini masyarakat salah persepsi bahwa methyl p-hydroxybenzoate atau nipagin atau methylparaben itu tidak bagus. Padahal, ethylparaben yang dijadikan standar di Taiwan adalah merupakan turunan dari bahan yang digunakan pada Indomie di Indonesia.

"Adanya salah persepsi kalau di Taiwan bersih-bersih amat. Padahal, mereka pakai standar yang berbeda jenis produknya tapi satu turunan dengan standarnya (ethyl). Lagi pula, tidak hanya Indomie, banyak mi instan di sana yang juga kena imbas," ujar Franciscus.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Kustantinah juga mengungkapkan hal senada. "Semua bahan ada positif dan negatifnya. Mereka menggunakan turunan yang sama. Kalau dia tidak aman, pasti tidak akan digunakan," ujarnya.

Akan tetapi, nyatanya kandungan bahan pengawet nipagin yang ada dalam kecap Indomie dinyatakan tidak berbahaya di Indonesia. Hal ini karena kadar nipagin dalam kecap tersebut tidak lebih dari batas maksimum, yakni 250 mg/kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

    Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

    Whats New
    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Earn Smart
    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Whats New
    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Whats New
    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Whats New
    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Whats New
    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Spend Smart
    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Whats New
    Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

    Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

    Whats New
    Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

    Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

    Whats New
    Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

    Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

    Whats New
    Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

    Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

    Whats New
    Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

    Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

    Whats New
    Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

    Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com