Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Dunia Lirik "Cindonesia"

Kompas.com - 24/10/2010, 14:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha muda Sandiaga Uno mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tinggi dan membaik seperti sekarang ini lebih banyak terjadi karena faktor keberuntungan. Di tengah ekonomi Amerika dan Eropa yang tidak membaik, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tertiban rezeki, yakni bonus dan hoki.

"Banyak luck-nya memang, karena jelas, fenomena ekonomi Indonesia seperti ini diakibatkan oleh keterpurukan ekonomi Amerika dan Eropa. Sekarang ini kita dapat bonus lah, keberuntungan dari bagian negara lain yang sedang tidak baik," katanya saat ditemui Tribunnews.com, di sela-sela acara Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Summit 2010 di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (23/10/2010).

Dia mengatakan, faktor ekonomi Amerika dan Eropa yang masih terguncanglah yang tiba-tiba membuat dunia sekarang memandang ke Asia, salah satunya Indonesia. "Dan di Asia itu ada tiga, China, India, dan sekarang mulai Indonesia. Jadi, dikenal Cindonesia," paparnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi menurutnya bukan merupakan hasil kerja keras pemerintah, melainkan karena keterpurukan Amerika dan negara-negara di belahan Eropa dan di belahan dunia lain.

"Sehingga pertumbuhan dunia akan di-drive oleh ketiga pilar, terutama perekonomian Asia," paparnya.

Sementara itu, Sandi mengatakan bahwa terdapat beberapa kesuksesan ekonomi Indonesia yang perlu dilihat karena cukup memberikan stimulus positif. Misalnya, imbuhnya, bagaimana usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sekarang terbukti menjadi tulang punggung. (Andri Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com