Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Samurai Bond Masuk 12 November 2010

Kompas.com - 26/10/2010, 16:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi khusus yang diterbitkan di pasar modal Jepang atau Samurai Bond dijadwalkan akan masuk ke kas negara pada 12 November 2010. Pemerintah yakin, biaya modal untuk mendapatkan dana sekitar Rp 3 triliun -Rp 6 triliun dari Samurai Bond itu akan jauh lebih murah dibandingkan dengan Samurai Bond pertama.

"Kami yakin akan ada penghematan karena lebih murah dibandingkan Samurai Bond terdahulu. Kami perkirakan, dananya akan masuk pada 12 November 2010," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Selasa (26/10/2010).

Pelepasan Samurai Bond itu merupakan yang kedua kalinya bagi pemerintah Indonesia. Sebelumnya, pemerintah sudah menerbitkan obligasi sejenis pada April 2009 dengan nilai 375 juta dollar AS.

Penerbitan Samurai Bond ini tidak terlepas dari kesepakatan pemerintah Indonesia dengan Jepang. Pada awal tahun 2009, Jepang memberikan penjaminan kepada Indonesia untuk menerbitkan obligasi di pasar Jepang dengan menggunakan suku bunga Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional atau JBIC. Dengan suku bunga JBIC, maka obligasi Indonesia akan dikenali oleh investor Jepang sebagai surat utang yang memiliki rating AAA, tertinggi dalam pemeringkatan utang.

Belakangan, JBIC juga telah memperluas penjaminannya, tidak hanya untuk obligasi pemerintah, tetapi juga obligasi badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia. Dengan penjaminan ini, BUMN yang menerbitkan obligasi di pasar Jepang akan mendapatkan pengakuan sebagai obligasi berperingkat utang investment grade (AAA). JBIC hanya bersedia memberikan penjaminan atas obligasi BUMN yang tidak bermasalah. Jika BUMN yang meminta penjaminan dinilai kurang layak, maka JBIC akan meminta penjaminan dari pemerintah Indonesia.

Pertama kali dalam sejarah, Pemerintah Indonesia dapat menjual obligasi negara di pasar modal Jepang meski peringkat surat utang Indonesia belum mencapai AAA atau investment grade (peringkat utang paling tinggi yang memungkinkan penerbit obligasi dibebani ongkos penerbitan yang rendah). Langkah ini dimungkinkan karena Pemerintah Jepang memberi jaminan Indonesia bisa menerbitkan obligasi yang disebut Samurai Bond ini maksimal 1,5 miliar dollar AS tahun 2009. (Kompas, 22/2/2009).

Pasar obligasi Jepang memiliki ciri khas, yakni hanya menerima obligasi yang diterbitkan negara dengan peringkat utang tanpa cacat, yakni AAA. Saat itu peringkat utang Indonesia masih ada pada level BB. Atas dasar itu, Pemerintah Jepang menunjuk JBIC sebagai penjamin Samurai Bond Indonesia. Dengan demikian, Samurai Bond Indonesia akan dikenali sebagai obligasi dengan peringkat utang JBIC, yang sudah mencapai AAA.

Dukungan Kesepakatan tersebut ditandatangani pejabat departemen keuangan kedua pihak, disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Pejabat Sementara Menteri Keuangan Jepang sekaligus Sekretaris Parlemen Bidang Keuangan Jepang Shinsuke Suematsu di Phuket, Thailand, 21 Februari 2009.

Kesepakatan itu menjadi bagian dari pinjaman siaga (stand by loan) yang diminta Indonesia kepada Jepang dalam mengantisipasi memburuknya krisis keuangan global. Oleh karena itu, dari semua lembaga keuangan internasional yang telah memberikan komitmen pinjaman siaga kepada Indonesia, baru Jepang yang pertama merealisasikan.

Total nilai pinjaman siaga yang diberikan kepada Indonesia pada tahun 2009 mencapai 5,5 miliar dollar AS, termasuk penjaminan untuk Samurai Bond sebesar 1,5 miliar dollar AS. Pinjaman siaga itu diberikan oleh Jepang, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan negara-negara kreditor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com