Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WEF: Indonesia Ungguli China dan Rusia

Kompas.com - 03/11/2010, 11:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Chief Advisor World Economic Forum atau WEF, Profesor Xavier Salai Martin, berpendapat, Indonesia sebenarnya memiliki suatu keunggulan dibandingkan dengan anggota BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) jika melihat dari ranking indeks daya saing global.

Indonesia, kata Xavier, memiliki posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan BRIC, di mana Global Competitiveness Ratio (GCR) 2010-2011 menempatkan Indonesia bertengger di ranking 44 dengan skor 4,43 dibandingkan dengan Brasil (ranking 58 skor 4,28), Rusia (ranking 63 skor 4,24), dan India (ranking 51 dengan skor 4,33).

"Meski demikian, pencapaian ini perlu dicermati dan hati-hati karena Indonesia berada pada tahapan transisi pertumbuhan 1 (factor driven) menjadi ke-2 (efisiensi driven) yang kritikal," kata Zavier dalam seminar Mandiri Economic Forum, "Indonesia The Next "I" in BRICI?", di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (2/11/2010).

Xavier dikenal sebagai sosok penyusun indeks daya saing bersama World Economic Forum. Dalam penjelasannya, ekonom senior ini mengatakan, beberapa rekomendasi konkret yang penting bagi Indonesia di antaranya adalah upaya diversifikasi dari sektor yang berbasis sumber daya alam (natural resources), modernisasi sektor pemerintahan dan swasta, modernisasi pendidikan, termasuk cara belajar-mengajar bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah, dan inovasi serta kewirausahaan.

Di sisi lain, Indonesia, lanjut dia, perlu semakin mengoptimalkan keunggulan daya saing yang dimiliki terutama pada soal keterbukaan pasar, stabilitas ekonomi makro, serta eksplorasi kapasitas dan efisiensi pasar. "Indonesia perlu berpikir bagaimana Indonesia dalam 2050, untuk itu perlu evaluasi dan perbaikan dalam berbagai hal," kata Xavier.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan, beberapa keunggulan yang dimiliki Indonesia saat ini, seperti skala ekonomi domestik yang besar, pendapatan per kapita yang terus meningkat, serta sumber daya komoditas yang melimpah, sangat menentukan langkah Indonesia menjadi setara dengan BRIC.

"Saat ini perlu dibuat rumusan langakah-langkah nyata untuk mengonversi semua pertumbuhan ekonomi tinggi sehingga Indonesia dapat memanfaatkan momentum yang sangat baik sekarang ini di mana arus modal asing yang masuk sangat besar jumlahnya," ujar Zulkifli. (Andri Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com