Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G-20 Tolak Bantu AS Tekan Kebijakan Moneter China

Kompas.com - 12/11/2010, 21:44 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Pengaruh Amerika Serikat terhadap dunia internasional semuram kondisi ekonominya. Buktinya, negara-negara G-20 menolak membantu Negeri Uwak Sam untuk menekan China merevaluasi mata uangnya.

Dalam pernyataan bersama, pemimpin G-20 menghindari penggunaan kata kompetisi nilai tukar yang rendah (competitive undervaluation). Mereka lebih memakai kata-kata kompetisi devaluasi (competitive devaluation).

Padahal, Amerika Serikat selalu memakai kata competitive undervaluation itu merujuk pada kebijakan mata uang China yang membiarkan nilai tukar yuan tetap rendah terhadap dollar Amerika Serikat. Sekadar catatan, sebelum pertemuan G-20 berlangsung, masing-masing negara sejatinya memasukkan kata competitive undervaluation dalam draf pernyataan bersama. Namun, akhirnya diubah.

Selama ini Amerika Serikat selalu menekan China untuk merevaluasi mata uangnya. Amerika Serikat merasa dirugikan akibat kebijakan China yang mematok nilai tukar yuan tetap rendah agar ekspor barangnya tetap bersaing di pasar global. Bila hal tersebut terus terjadi, Amerika Serikat khawatir neraca perdagangannya terhadap China akan terus defisit.

Setuju cegah proteksionisme

Pernyataan bersama G-20 juga tidak memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang menghantam anggotanya. Masalah itu di antaranya memperbaiki ekonomi global yang diakibatkan defisit perdagangan antara Amerika dan China, Jerman, dan Jepang.

Namun, para kepala negara G-20 sepakat mencegah proteksionisme. "Dengan memperhatikan pentingnya perdagangan bebas dan investasi, kami berkomitmen untuk menjaga pasar bebas dan liberalisasi perdagangan dan investasi," bunyi pernyataan bersama itu.

Kepala negara G-20 juga sepakat mengurangi jurang antara negara yang mempunyai surplus perdagangan dan yang defisit. Para kepala negara G-20 akan membuat pedoman dengan bantuan International Monetary Fund dan organisasi global lainnya. Rencananya, menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan bertemu pada pertengahan tahun depan untuk membahas masalah ini.

"Kami tidak punya kriteria seperti apa, tapi kami setuju harus ada kriterianya," kata Presiden Perancis Nicolas Sarkozy.

Secara keseluruhan, pernyataan bersama G-20 kali ini hampir serupa dengan yang diteken menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 pada akhir bulan lalu. "Tidak ada solusi yang mudah untuk mengatasi ketidakseimbangan ekonomi saat ini," kata Sarkozy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com