Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Lippo Karawaci Naik Jadi B Plus

Kompas.com - 25/11/2010, 14:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hari ini mengumumkan bahwa Standard& Poor’s Ratings Services (S&P) menaikkan peringkat perusahaan dalam kredit korporasi jangka panjang menjadi B+ dari B berdasarkan peningkatan signifikan pada empat kuartal terakhir pada penjualan perumahan dan kontribusi dari bisnis rumah sakit dan hotel.

S&P juga memberikan outlook ‘stabil’ bagi LPKR pada saat yang bersamaan, menaikkan rating atas senior unsecured notes (obligasi) menjadi B+ dari B.

Riset S&P terbaru ini melaporkan," "Credit metric perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia PT Lippo Karawaci Tbk. telah mengalami kenaikan secara signifikan pada empat kuartal terakhir dengan kuatnya penjualan perumahan dan peningkatan kontribusi dari bisnis heathcare dan hospitality."

"Kami telah menaikkan peringkat kredit korporasi pada Lippo Karawaci menjadi B+ dari B. Kami juga menaikkan peringkat atas senior unsecured notes (obligasi) menjadi B+ dari B," demikian riset S&P.

Peringkat outlook adalah stabil dan mencerminkan pandangan S&P bahwa hasil peningkatan operasi akan terus berkesinambungan paling tidak sampai dengan tahun 2011, didukung oleh kondisi industri yang kondusif.

Peningkatan peringkat ini mencerminkan kegiatan operasi yang semakin berkembang, dengan kuatnya penjualan perumahan, dan kontribusi yang lebih baik dari bisnis healthcare dan hospitality Lippo Karawaci, yang menjadi lebih stabil dan, dalam pandangan kami, mengurangi siklus dan resiko pelaksanaan yang melekat pada bisnis pengembangan properti.

Dalam dua belas bulan hingga 30 September 2010, dilaporkan bahwa EBITDA berkembang menjadi sekitar 21.4 persen hingga senilai (IDR) Rp.650.3 miliar sejak periode tahun sebelumnya.

Jumlah utang yang disesuaikan dengan sewa dibandingkan dengan EBITDA untuk dua belas bulan hingga 30 September 2010, meningkat menjadi 5,7 kali, dari puncaknya 7,4 kali dalam dua belas bulan hingga 30 Maret 2009, terutama disebabkan oleh pertumbuhan EBITDA.

Rasio EBITDA dan Bunga untuk kwartal yang berakhir per 30 September 2010, walaupun masih rendah, tetapi telah meningkat menjadi 1,6 kali dibandingkan 1,3 kali yang dilaporkan pada kwartal sama di tahun 2009.

Perusahaan bermaksud menyelenggarakan rights issue senilai Rp.2,38 triliun (252 juta dolar Amerika) pada Desember 2010. Dalam pandangan kami, proses dari rights issue akan memperkuat neraca keuangan dan mendukung rencana belanja modal perusahaan yang akan membangun lebih banyak rumah sakit dan pusat perbelanjaan dalam dua tahun mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com