Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudy: "Right Man in The Right Place"

Kompas.com - 03/12/2010, 10:01 WIB

KOMPAS.com — Keputusannya untuk berpaling ke PT Bank OCBC NISP Tbk. tampaknya tepat. Hanya berselang waktu seminggu sejak keluar dari bank sebelumnya, pria yang disebut-sebut sebagai kampiun di bidang konsumer perbankan ini akhirnya memilih Bank OCBC NISP (waktu itu masih bernama PT Bank NISP Tbk.) tiga tahun lalu.

Mulai berkarya sebagai Consumer Director hingga sekarang menjabat sebagai Managing Director, Rudy N Hamdani menjadi salah satu direktur yang membawa Bank OCBC NISP berkembang lebih baik sebagai bank swasta yang patut diperhitungkan.

Apa konsep andalannya? "Right person in the right place," ungkapnya tegas ketika Kompas.com berkesempatan menemuinya di kantor pusat OCBC NISP Tower di kawasan segitiga emas Kuningan, pekan lalu.

Selama membesut bank yang saat ini sahamnya didominasi oleh OCBC Singapura tersebut, Rudy mengatakan "orang"-lah yang paling berkesan. Menurutnya, orang memang memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan laju perkembangan bisnis perbankan. Oleh karena itu, dia harus mampu menetapkan strategi yang menyentuh langsung kepada para pegawainya.

Bersama pimpinan lainnya, pria kelahiran Ujung Pandang 48 tahun silam ini mengatakan dirinya harus mampu memastikan keahlian dan kredibilitas para pegawainya. Untuk membawa bisnis melesat tinggi, Rudy mengatakan, pimpinan harus terus belajar meningkatkan keahlian mereka, untuk bisa membaur dengan populasi nasabah yang tersebar di cabang yang berbeda-beda. Dengan memiliki keahlian yang baik, produktivitas bisnis juga akan makin membaik.

Menurutnya, strategi inilah yang paling terasa signifikan menggerakkan roda bisnis Bank OCBC NISP menjadi lebih kencang. "Kalau kita tidak mempunyai right person in the right place, itu akan membuat kita lebih pelan saja. Kalau Anda mempunyai kriteria atau orang-orang yang cocok di tempat-tempat tertentu dan Anda bisa sangat jeli melihat ini semuanya dan mendukung mereka untuk melakukan tugasnya masing-masing, saya rasa overall itu salah satu gambaran satu organisasi yang sangat optimal dalam soal transformasi ini ya," paparnya.

Tentu saja, konsep ini tentu harus ditopang pula oleh konsep bisnis yang disebut Rudy dengan dapur belakang. Sebuah bisnis perbankan harus memiliki konsep bisnis yang kuat, baik dari sistem, produk, dan proses yang sederhana, tetapi menguntungkan bagi nasabah.

Setelah itu peran oranglah yang signifikan, terutama untuk menjual produk-produk dan kenyamanan yang disediakan perusahaan kepada para nasabahnya.

Sarjana Business Administration & Economic dari St Mary's College of California ini mengatakan, kedua inti bisnis perusahaan ini harus dikombinasikan untuk bisa membawa transformasi di sebuah bank. Resep ini, lanjut Rudy, tak hanya berlaku di dunia perbankan. Di industri jasa lainnya para pegawai juga menjadi ujung tombak keberhasilan bisnis.

Selain itu, para pegawai juga menjadi representasi perusahaan di mata para nasabah. Pegawai yang percaya diri, rajin, dan bersemangat tentu akan mampu menggerakkan roda bisnis perusahaan dengan baik.

Oleh karena itu, menurut Rudy, pimpinan yang baik harus mengetahui keunggulan personal dari para pegawainya dan kemudian melatih mereka sedemikian rupa melalui pelatihan-pelatihan yang berkualitas. Jika dilatih sesuai keunggulan mereka, penawaran produk kepada nasabah bisa meningkat berkali-kali lipat.

"Jadi saya rasa itu penting, kita punya strategi dan bagaimana kemudian diterapkan di orang-orang kita di lapangan. Jadi para nasabah bisa menangkap semua yang ingin kita jual. Kalau Anda mau tempatkan orang di sales, tapi dia tidak cocok untuk ditempatkan di depan, sedikit pemalu dan takut mendekati orang, susah kan. Mungkin dia lebih cocok di belakang. Atau orang ini tidak ada motivasi untuk belajar lebih banyak dalam soal kecepatan untuk menawarkan suatu produk-produk tertentu," "Jadi, saya rasa, orang intinya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com