Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Reksa Dana Butuh Kreativitas

Kompas.com - 15/12/2010, 10:05 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Untuk bertahan hidup dan menghasilkan laba, perusahaan pengelola investasi wajib memiliki kreativitas tinggi dalam menerbitkan produk-produk reksa dana unggulannya. Setiap produk reksa dana harus sudah siap diterbitkan ke pasar sebelum produk reksa dana terdahulu jatuh tempo, sehingga investor tidak lari ke perusahaan pengelola investasi yang lain.

Demikian tips yang diungkapkan Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi (lebih dikenal Mandiri Investasi) Andreas Muljadi Gunawidjaja di Singapura, Rabu (15/12/2010) saat diminta pendapatnya tentang tantangan industri reksa dana ke depan.

Menurut Andreas, Mandiri Investasi mencatatkan dana kelolaan senilai Rp 17,05 triliun yang diinvestasikan pada produk reksa dana. Sebagian besar produk reksa dana yang diterbitkan adalah produk reksa dana terproteksi dengan nilai Rp 11,2 triliun. Lalu disusul produk reksa dana pasar uang senilai Rp 3,2 triliun; reksa dana saham sebesar Rp 1,4 triliun; reksa dana pendapatan tetap Rp 1 triliun; dan reksa dana campuran Rp 263 miliar.

"Total dana kelolaan reksa dana di seluruh industri saat ini sudah mencapai Rp 140,09 triliun. Ini sudah bagus karena terus tumbuh sekitar 20,5 persen dibandingkan posisi Desember 2009. Namun, ini dipelihara dengan kreativitas," ungkapnya.

Sebagai gambaran, nama-nama produk reksa dana yang saat ini telah diterbitkan Mandiri Investasi antara lain adalah Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang (MPU) pada kelompok reksa dana pasar uang. Adapun pada kelompok reksa dana pendapatan tetap terdapat produk investasi Reksa Dana Mandiri Investa Dana Utama (MIDU), Reksa Dana Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II (MIDO II), Reksa Dana Mandiri Investa Keluarga (MI-Keluarga), dan Reksa Dana Mandiri Investa Dana Syariah (MIdSya).

Sementara pada kelompok reksa dana pendapatan tetap berdenominasi dollar AS terdapat produk Reksa Dana Investa Dana Dollar Mandiri (IDAMAN). Ada juga reksa dana campuran, yakni Reksa Dana Mandiri Investa Aktif (MIA). Selain itu ada pula reksa dana campuran syariah yakni produk Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB).

Khusus untuk reksa dana saham, Mandiri Investasi juga menerbitkan Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif (MITRA), dan Mandiri Investa UGM (Mandiri Investa UGM). Terakhir adalah kelompok Reksa Dana Saham Syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com