Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Peternak Lebah yang Jadi Taipan

Kompas.com - 30/12/2010, 09:24 WIB

Namun, pada 2006, Richard dan Christopher sepakat pisah kongsi. Aset Souvereign Group lantas dibagi dua. Christopher kemudian mendirikan kerajaan bisnis baru di Dubai, Uni Emirat Arab: Legatum Capital. Sedangkan, Richard membangun kekaisaran usahanya di Singapura: Orient Global.

Di Singapura, Richard tetap melanjutkan investasinya dan fokus pada negara-negara berkembang di Asia. Contoh, di India, ia membeli saham Axis Bank sebesar 9,5 persen. Meski fokus membiakkan uangnya di negara berkembang, tidak menutup kemungkinan baginya berinvestasi di negara maju. Misalnya saja, di 2009, ia mengakuisisi 4,8 persen saham bank asal Rusia, Sberbank.

Pada April 2010, pria yang sudah menjadi warga negara Singapura sejak 2008 ini mengganti nama perusahaannya menjadi R.F. Chandler, yang tak lain merupakan singkatan nama Richard F. Chandler. Selain mengganti nama kerajaan bisnisnya, ia kini juga fokus berinvestasi di pasar keuangan dan bidang sosial.

Perusahaan barunya memiliki slogan "Build Prosperity for Tomorrow's World", yang artinya: Membangun Kesejahteraan untuk Masa Depan Dunia.

Penunggang pasar bebas

Meski berkibar dengan bendera R.F. Chandler, nama besar Richard Chandler tidak bisa lepas dari Sovereign Group of Companies. Kendaraan bisnis yang dibangun bersama adiknya itu menjadi tunggangan Richard untuk melakukan pelbagai investasi ke penjuru dunia, mulai Asia, Afrika, Eropa Timur, hingga Amerika Latin. Untuk memuluskan ekspansi, misalnya, ia mendukung masa transisi sejumlah negara menuju pasar bebas dengan membeli obligasi pemerintah.

Awalnya, Sovereign Group of Companies yang dibangun Richard Chandler dan Christopher Chandler pada 1986 hanya fokus pada investasi di bidang ritel, manufaktur, dan properti di Selandia Baru saja. Tapi kemudian, kakak beradik itu mulai menyasar bisnis bertaraf internasional dengan masuk ke sektor perdagangan.

Investasi ini sekaligus menjadi titik awal bagi Richard dan Christopher mendirikan kerajaan bisnis berbasis investasi multisektor di luar Negeri Kiwi.

Ekspansi pertama Sovereign Group ke luar Selandia Baru adalah menaklukkan pasar Asia. Richard dan Christopher memilih Hong Kong sebagai pintu masuk ke benua terbesar di dunia tersebut. Investasi mereka tak jauh dari sektor properti. Dari investasi di portofolio real estate di Hong Kong sepanjang tahun 1986 hingga 1991, Sovereign Group menangguk untung besar, terutama pasca penyerahan Hong Kong dari Inggris ke tangan China pada akhir 1990 silam.

Setelah meraup banyak untung di Asia, Chandler bersaudara melanjutkan ekspansi Sovereign Group ke kawasan Amerika Latin. Selama 1991 hingga 1993, mereka juga memberikan dukungan pada upaya transisi negara-negara di belahan Selatan Amerika menerapkan sistem pasar bebas. Bentuk dukungan Sovereign Group dengan membeli obligasi yang diterbitkan pemerintah sejumlah negara di Amerika Latin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com