Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Obligasi Infrastruktur

Kompas.com - 05/01/2011, 03:37 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah didesak untuk segera menerbitkan obligasi khusus infrastruktur. Tujuannya supaya ada kepastian pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur. Hal itu diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selama ini infrastruktur menjadi persoalan utama yang menghambat arus barang dan orang di sejumlah daerah di Indonesia.

Demikian dikatakan anggota Komisi V DPR RI Bidang Infrastruktur dan Transportasi, Nursyirwan Soejono, Selasa (4/1) di Jakarta.

Dia mengatakan, obligasi infrastruktur itu sebagai bagian dari obligasi untuk menutup defisit anggaran negara. Tahun 2011, pemerintah berencana melepas Surat Utang Negara (SUN) senilai Rp 200,6 triliun. Penerbitan SUN dimaksudkan untuk membiayai berbagai kebutuhan pembangunan.

”Nah, bila obligasi infrastruktur itu diterbitkan, maka dananya hanya khusus untuk membangun infrastruktur, tetapi tidak untuk keperluan lain. Tidak untuk gaji aparatur, belanja barang, atau hal lain,” tutur Nursyirwan.

Dia mengatakan, jika mengandalkan SUN, dana yang dihimpun selalu dikumpulkan untuk berbagai keperluan lain. ”Saya berharap melalui obligasi infrastruktur itu langsung dibangun proyek infrastruktur dengan kegiatan yang tercatat dengan jelas,” kata Nursyirwan.

Alternatif pembiayaan

Saat ini banyak contoh kasus tidak terbangunnya infrastruktur karena terbatasnya uang negara. Sementara kebutuhan dana untuk memperbaiki seluruh infrastruktur kereta api di Indonesia Rp 17,47 triliun.

Sementara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretapian, pembangunan jalur rel harus dikerjakan oleh pemerintah.

Adapun anggaran yang tersedia untuk keseluruhan kebutuhan kereta api hanya Rp 4 triliun per tahun. Dana tersebut tidak hanya untuk membangun infrastruktur, tetapi juga digunakan membayar gaji pegawai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com