Proses peminjamannya relatif mudah. "Tidak sampai sebulan dana keluar dan saya tidak menggunakan agunan pribadi," katanya. Yang dijadikan agunan adalah koperasi di mana Suhaemi menjadi anggota. Awalnya Suhaemi mengajukan lewat Koperasi Usaha Bersama. Belakangan, karena Koperasi Belimbing sudah terbentuk, ia memindahkan urusan administrasinya ke Koperasi Belimbing. Setiap bulan ia membayar Rp 660.000, sudah termasuk bunga cicilan 6 persen per tahun dan iuran wajib koperasi.
Ke depan, Suhaemi optimistis usaha belimbingnya tetap berjalan dengan lancar. Apalagi, buah ini sudah menjadi ikon Kota Depok. Lantaran koperasi tempatnya bernaung sudah mempunyai partner pemasaran, Suhaemi tidak menjual buah belimbingnya ke tempat lain, hanya ke koperasi. Meski harganya tidak setinggi kalau dijual di tempat lain, lewat koperasi permintaan selalu stabil.
ANALISIS USAHA
Biaya
Bibit dan perawatan satu buah belimbing sampai bisa dipetik menghabiskan biaya Rp 400, meliputi bibit, olah lahan, pemupukan, karyawan, transportasi, pemerantasan hama, dan lain-lain. Terdapat 200 pohon di mana satu pohon terdapat 500 buah belimbing, 200 x 500 x Rp 400 = Rp 40 juta.
Hasil usaha
Harga jual satu buah belimbing panen Rp 1.000. Untuk 200 pohon, dengan setiap pohon terdapat 500 buah, 200 x 500 x Rp 1.000 = Rp 100 juta.
Keuntungan
Hasil usaha dikurangi biaya, Rp 100 juta - Rp 40 juta = Rp 60 juta.
Catatan:
Keuntungan tersebut didapat bila usaha berjalan normal. Namun, pendapatkan akan menurun bila ada kendala, seperti gangguan cuaca. (Budi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.