Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan DKK Diminati Masyarakat

Kompas.com - 28/01/2011, 05:24 WIB

Perpustakaan Dana Kemanusiaan Kompas yang diberi nama ”Buku untuk Semua” kini tersebar di seluruh wilayah, baik di kota maupun pedesaan. Pada awal 2010, tepatnya 21 Januari, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo meluncurkan program ini.

Target pengadaan perpustakaan yang menggunakan dana bantuan pembaca Kompas dan masyarakat ini, termasuk PT Accenture, pada 2010 sebanyak 200 unit. Setiap perpustakaan mendapat bantuan kurang lebih 1.000 buku.

Dengan menggunakan tenaga karyawan Kompas Gramedia, termasuk pengurus DKK, serta dibantu komunitas sepeda, vespa, dan mancing, target itu tidak meleset jauh. Bencana alam yang terjadi di Wasior, Mentawai, dan erupsi Merapi merupakan ”gangguan” penyaluran perpustakaan sehingga pengadaan perpustakaan agak tersendat.

Dalam penyaluran bantuan perpustakaan diperlukan tenaga survei untuk menentukan layak atau tidaknya perpustakaan didirikan. Sejauh mana perpustakaan itu akan dimanfaatkan masyarakat, menjadi penentu utama dalam penilaian. Selain itu, perlu juga adanya kesediaan merawat dan mengelola oleh pihak yang mengajukan permohonan perpustakaan. Setelah perpustakaan disumbangkan, beberapa bulan kemudian petugas DKK akan melihat kegiatan perpustakaan secara diam-diam. Ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perpustakaan itu dimanfaatkan.

Salah satu bantuan perpustakaan DKK yang pernah dilihat penggunaannya oleh tim DKK adalah perpustakaan DKK di Desa Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Perpustakaan ini benar-benar dimanfaatkan oleh anak-anak desa itu.

(nas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com