Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chand Parwez: Dampaknya, Bioskop Bisa Mati

Kompas.com - 19/02/2011, 10:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Direktur Utama PT Kharisma Jabar Film, Chand Parwez Servia, mengaku prihatin dengan keputusan pemerintah yang melakukan perubahan terkait penetapan bea masuk atas hak distribusi film impor. Sambil menunggu negosiasi yang dilakukan dirinya bersama sejumlah pengusaha bioskop di Tanah Air, Parwez belum mau bicara banyak.

Sebagai distributor film di Jawa Barat, khususnya di Bandung, PT Kharisma Jabar Film saat ini masih menayangkan film asal AS, tapi bukan film baru melainkan stok yang ada.

"Kita masih menayangkan. Ya, stok yang ada saja. Kita harus jujur, memang film Indonesia mungkin saat ini sudah berkembang bagus. Tapi, kan ada waktunya film Indonesia juga lesu. Nah, kalau sudah begitu bagaimana? Sementara, tidak ada film luar yang masuk. Dampaknya, bioskop kita mati," kata Parwez yang sudah bertahun-tahun melalui PT Kharisma Jabar Film menjadi distributor film di Jawa Barat saat dihubungi lewat telepon, Jumat (18/2/2011) malam.

Kebijakan pemerintah yang tiba-tiba kini masih menjadi perbincangan di kalangan pengusaha bioskop di Tanah Air. Parwez bersama para pengusaha bioskop masih berharap pemerintah meninjau ulang kebijakan tersebut.

Saat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dalam hal ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Parwez mengatakan, Motion Picture Associated (MPA) mewakili sejumlah perusahan film asing sudah resmi menarik semua film asing yang beredar di bioskop-bioskop Indonesia. Film asing yang ditarik dari penayangannya bukan hanya film lama saja, tapi film yang baru beredar pun sudah ditarik.

"Ada perbedaan cara pandang antara pihak MPA dengan pemerintah Indonesia. Tapi, terus terang sekarang saya belum bisa bicara banyak. Kita (pengusaha bioskop) masih berusaha melakukan pembicaraan. Nanti ya," kata Parwez. (Dicky Fajar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

    Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

    Work Smart
    Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

    Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

    Whats New
    KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

    KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

    BrandzView
    Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

    Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

    Whats New
    Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

    Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

    Whats New
    Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

    Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

    Whats New
    HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

    HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

    Whats New
    Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

    Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

    Whats New
    BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

    BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

    Whats New
    Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

    Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

    Whats New
    Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

    Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

    Whats New
    Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

    Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

    Whats New
    Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

    Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

    Whats New
    Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

    Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

    Whats New
    Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

    Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com