Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak RI Tembus 100 Dollar AS

Kompas.com - 28/02/2011, 21:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah Indonesia atau ICP Februari menembus angka 100 dollar AS per barrel seiring terus berlangsungnya krisis politik di Kawasan Timur Tengah. Untuk itu pemerintah terus mengamati secara sistemik perkembangan situasi di kawasan itu, termasuk jaminan pasokan minyak.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, usai menghadiri acara pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Kementerian ESDM, Senin (28/2/2011), di Jakarta, menyatakan, berdasarkan pengamatan terakhir, kecenderungan harga ICP sudah mencapai 111,36 dollar AS per barrel, dan harga minyak Brent 112 dollar AS per barrel.

"Padahal asumsi dasar harga minyak mentah produksi Indonesia di APBN 2011 sebesar 80 dollar AS. Sejauh ini pemerintah masih terus mengamati secara sistemik perkembangan situasi politik di Kawasan Timur Tengah. Sikap strategis pemerintah itu biasanya didasarkan kepada rata-rata 12 bulan terakhir," kata dia.

Dalam 12 bulan terakhir, dari Maret 2010 sampai minggu terakhir Februari 2011, rata-rata harga minyak mentah produksi Indonesia sekitar 83,45 dollar AS per barrel. "Jadi artinya kita tidak bisa terlalu gugup. Yang penting adalah proaktif dan sistematis. Memang telah mencapai 112 dollar AS per barrel, tetapi kecenderungan rata-ratanya masih sekitar 83 dollar AS per barrel," ujarnya.

Dalam memutuskan langkah-langkah strategis, termasuk mengubah asumsi makro ICP dalam APBN 2011, pemerintah tidak bisa hanya melihat posisi sesaat harga minyak Indonesia. Sebagai contoh, pada tahun 2008, ICP hampir mencapai 140 dollar AS per barrel, tetapi rata-ratanya sekitar 115 dollar AS per barrel. "Jadi enggak pernah itu rata-ratanya bisa sampai tinggi sekali," kata Darwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com