Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Makanan RI Tembus Timur Tengah

Kompas.com - 09/03/2011, 09:15 WIB

DUBAI, KOMPAS.com — Sebelas perusahaan Indonesia tergabung dalam “Paviliun Indonesia” mengikuti “The 16th Gulf Food, Hotel and Equipment Exhibition and Salon Culinaire, and Restaurant & Cafe Middle East” (Gulfood 2011) yang dibuka oleh Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum, Wakil Emir Dubai yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Industri Uni Emirat Arab.

Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran, dalam rilis yang diterima Kompas.com, menyatakan, partisipasi pengusaha Indonesia sebagai peserta pameran merupakan langkah yang tepat bagi upaya promosi dan perluasan pasar penjualan produk makanan dan minuman Indonesia yang telah memenuhi standar mutu internasional, baik untuk pasar Timur Tengah maupun belahan dunia lainnya.

"Potensi kawasan Timur Tengah untuk mengimpor produk-produk makanan dan minuman diprediksi akan meningkat dua kali lipat dari 24 miliar dollar AS di tahun 2008 menjadi sekitar 49 miliar dollar AS di tahun 2020," paparnya.

Lebih lanjut, Konjen Mansyur menyampaikan, walaupun Dubai sempat mengalami krisis finansial, melalui keberadaan pameran ini membuktikan posisi Dubai sebagai hub perdagangan internasional yang penting di dunia, khususnya dalam kategori industri makanan dan minuman. Hal ini terbukti dengan peningkatan jumlah peserta dan jumlah pengunjung pameran yang berasal dari lebih 150 negara di dunia serta luas lahan pameran dan jenis produk yang dipamerkan.

Sebelas perusahaan Indonesia yang mengikuti acara tersebut ialah PT Domus Jaya, PT Fortunium, PT Divatama Intiperintis Indopaper, PT Royal Shine International, PT Gandum Mas Kencana, PT Jaya International, PT Kapal Api Global, PT Nutrifood Indonesia (Be Global Food FZCO), PT Smart Tbk, PT Global Vision Impex, dan PT Sekawan Karsa Mulia.

Seluruh peserta Indonesia menyatakan optimismenya mengikuti pameran yang berlangsung 27 Februari-2 Maret 2011 di arena pameran World Trade Centre (WTC) ini, terutama apabila ditinjau dari banyaknya jumlah inquiry yang mereka terima dan keseriusan para pengunjung pameran yang tertarik meminta penjelasan produk yang lebih komprehensif kepada mereka maupun adanya beberapa permintaan kesepakatan bisnis dalam jumlah besar.

Para pengunjung yang singgah di stan perusahaan-perusahaan Indonesia sebagian besar berasal dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, Asia Tengah dan beberapa negara Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

Whats New
OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com