Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghitung Efek Tsunami

Kompas.com - 18/03/2011, 10:07 WIB

KOMPAS.com — Meskipun menimpa Jepang, yang lokasinya jauh dari Indonesia, bencana gempa dan tsunami di Negeri Sakura tersebut ternyata berimbas banyak bagi perekonomian Indonesia. Sejumlah kalangan bahkan khawatir bencana di Jepang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi kita.

Jika melihat data ekonomi yang ada, kekhawatiran tersebut mungkin beralasan. Pertama, Jepang merupakan negara kreditur terbesar bagi Indonesia. Dari total pinjaman sebanyak 68,04 miliar dollar per 31 Desember 2010, sekitar 44,8 persen di antaranya atau senilai 30,49 miliar dollar AS berasal dari Jepang.

Kredit dari Jepang banyak digunakan untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur. Jika kredit terhambat, otomatis pembangunan infrastruktur ikut terkendala. ”Sejauh ini belum ada kejelasan Jepang terkait kelanjutan kredit tersebut. Kami berharap tidak ada penghentian atau penundaan, meski mereka sedang butuh banyak dana untuk pemulihan dalam negeri,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri, Suryo B Sulisto.

Tak hanya itu, Jepang juga menjadi investor terbesar nomor dua dalam hal penanaman modal langsung. Sepanjang tahun ini, nilai investasi langsung Jepang tercatat 15 miliar dollar. Menteri Perindustrian MS Hidayat pun waswas investasi tersebut akan terhambat.

Sebagai negara tujuan ekspor utama, Jepang menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia. Pada 2010, nilai ekspor nonmigas ke negara itu mencapai 16,49 miliar dollar dan menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor. Barang-barang yang diekspor ke Jepang berupa minyak, gas alam, batubara, hasil tambang lainnya, tekstil, dan produk tekstil, serta perlengkapan listrik.

Tahun lalu impor dari Jepang tercatat 16,91 miliar dollar atau sekitar 15,62 persen dari total nilai impor. Jepang menempati posisi kedua dalam hal impor, sementara posisi pertama ditempati oleh China. Posisi strategis Jepang juga terjadi pada sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan dari Jepang per tahun berkisar 475.000-525.000 orang.

Selama lebih dari 50 tahun Jepang juga telah memberikan berbagai bentuk bantuan ke Indonesia. Bantuan tersebut banyak terfokus pada bidang industri, peningkatan teknologi pertanian, pendidikan sumber daya manusia serta bantuan ekonomi pada saat krisis ekonomi melanda Asia tahun 1997. Saat gempa mengguncang Aceh dan Yogyakarta, Jepang juga turut andil.

Fakta-fakta tersebut di atas menggambarkan betapa pentingnya posisi Jepang bagi perekonomian Indonesia. Jadi sangat wajar bila tragedi tsunami di negeri mereka bisa berdampak ke kita. (ENY PRIHTIANI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

    Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

    Whats New
    [POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

    [POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

    Whats New
    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

    Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

    Spend Smart
    Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

    Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

    Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

    Earn Smart
    Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

    Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

    Whats New
    Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

    Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

    Whats New
    Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

    Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

    Whats New
    Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

    Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

    Work Smart
    AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

    AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

    Whats New
    Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

    Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

    Whats New
    Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

    Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

    Whats New
    Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

    Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

    Whats New
    Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

    Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

    Whats New
    Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

    Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com