Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Masih Dalami Bom Buku

Kompas.com - 22/03/2011, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Intelijen Negara (BIN) masih terus mendalami rentetan peristiwa bom buku yang terjadi dalam sepekan terakhir ini. Kepala BIN Jenderal Pol. (Purn) Sutanto, mengatakan, BIN belum bisa menjelaskan karena masih terus melakukan pendalaman.

"Ini masih dilakukan pendalaman. Soal modus dan pelaku teror masih kita dalami semoga bisa cepat terungkap," ujarnya di sela rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Selasa (22/3/2011).

Oleh karena itu, ia masih enggan menduga-duga siapa pelaku yang terlibat dalam aksi terorisme melalui paket-paket buku yang mencurigakan. Saat ini, BIN dan polisi terus fokus pada penuntasan kasus-kasus yang sudah ada dan juga antisipasi terhadap aksi-aksi yang muncul berikutnya.

"Kejadian teror tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain. Di AS juga ada teror yakni gedung WTC yang ditabrak oleh pesawat pada 11 September. Antisipasi terhadap teror di Indonesia sudah cukup cepat. Itu berarti antisiasi teror di Indonesia sudah cukup bagus," kata mantan Kapolri ini.

Teror bom buku merebak pada 15 Maret 2011 lalu, ketika sebuah paket buku yang ditujukan bagi aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdala, dikirimkan ke Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur dan meledak. Paket yang sama juga dikirimkan ke tiga orang lainnya, yaitu Kepala BNN Gories Mere, musisi Ahmad Dhani dan Yapto Suryo Sumarno. Pasca peristiwa ini, terjadi paranoia di kalangan masyarakat saat mendapat paket yang diindikasi mencurigakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com