Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjangan Blok Mahakam Paling Lambat 2015

Kompas.com - 23/03/2011, 14:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontrak kerja sama pengelolaan lapangan minyak dan gas bumi Mahakam akan segera berakhir. Untuk itu, pemerintah berencana memutuskan terkait perpanjangan kontrak blok itu paling lambat tahun 2015 mendatang.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita H Legowo, di sela-sela acara forum Carbon Capture and Storage (CCS), di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, pada Rabu (23/3/2011).

"Masa kontrak kerja sama pengelolaan lapangan migas Mahakam akan berakhir pada 2017. Kalau berakhirnya tahun 2017, maka perpanjangan paling lambat kita putuskan tahun 2015. Sekarang kan baru tahun 2011," kata dia.

Saat ini pemerintah mendorong agar PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang migas. " Memang kami mendorong Pertamina supaya sejak ikut dari awal bersama Total. Tapi itu tidak related dengan perpanjangan kontrak, urusannya beda-beda, tetapi kami memang mendorong Pertamina untuk masuk," ujarnya.

Sejauh ini pemerintah belum sampai pada mendorong Pertamina menjadi operator. " Belum sampai kepada operator, baru sampai dia harus ikut mulai sekarang. Jadi sekarang belum ada rencana untuk dialihkan ke Pertamina," kata Evita.

Saat ini operator Blok Mahakam adalah PT Total Oil Indonesia. Total E & P Indonesie telah beroperasi sejak 1968 deng an kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang berkonsentrasi di wilayah Blok Lepas Pantai Mahakam di Kalimantan Timur.

Produksinya pada 2010 adalah sekitar 2,48 miliar kaki kubik gas per hari, dan 93.000 barrel minyak dan kondensat per hari. Berkontribusi sebesar 30 persen dari produksi gas Indonesia, Total E & P Indonesie adalah produsen gas terbesar di Indonesia yang menyuplai lebih dari 80 persen gas ke kilang gas alam cair atau LNG Bontang dan industri domestik.

Sementara itu Presiden Direktur Total E & P Indonesie Elizabeth Proust menyatakan, pihaknya berharap dapat melanjutkan pengoperasian Blok Mahakam. Namun ia enggan berkomentar mengenai ketertarikan PT Pertamina untuk berpartisipasi dan menjadi operator blok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com