JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan ekonomi daerah pesisir saat ini hanya membutuhkan anggaran Rp 500 miliar hingga mampu dijual sebagai kawasan yang bernilai untuk investasi.
Itu dengan syarat pengembangan ekonomi pesisirnya dilakukan hanya fokus pada beberapa kawasan yang sudah memiliki daya tarik alami. "Kalau kita fokus saja pada pengembangan Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Belitung (Bangka Belitung), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Pulau Selayar (Kalimantan Selatan), saya perkirakan hitungan kasarnya cukup dengan Rp 500 miliar," kata Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Industri, Kementerian Koordinator Perekonomian, Edy Putra Irawadi di Jakarta, Jumat (1/4/2011).
Menurut Edy, anggaran Rp 500 miliar itu tidak besar karena memang kebutuhan daerah-daerah pesisir unggulan itu memang tidak banyak. Sebagai contoh, Pulau Selayar dan Belitung hanya membutuhkan perpanjangan landasan pacu bandar udaranya yang membutuhkan anggaran masing-masing di bawah Rp 20 miliar. "Seperti Belitung hanya minta jalan kabupaten, itu kan tidak sampai Rp 50 miliar. Pembangunan pantai itu tidak ribet, karena belum tersentuh kerumitan, seperti masalah pembebasan tanah," katanya.
Pemerintah juga mendorong pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus di pantai dan pesisir. Ini perlu untuk menekan ongkos pengadaan solar oleh nelayan. Pada saat harga solar ada diposisi Rp 3.000 per liter, nelayan rata-rata harus membelinya Rp 5.000 per liter, karena harus membeli solar dari daratan. "Dulu pernah ditargetkan pembangunan SPBU khusus nelayan sebanyak 400 unit, tetapi baru selesai 200 unit," kata Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.