Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Defisit Neraca Perdagangan

Kompas.com - 14/04/2011, 14:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Neraca perdagangan Indonesia dilaporkan mendapatkan tekanan serius. Meskipun masih tercatat surplus, tren pertumbuhan impor lebih besar dibandingkan dengan tren pertumbuhan ekspor sehingga memaksa pemerintah perlu mempersiapkan beberapa langkah antisipatif.

"Neraca perdagangan memang masih surplus, tetapi trend impor masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor. Untuk itu kami siapkan beberapa perangkat kebijakan," ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati saat memaparkan perkembangan ekonomi makro dan realisasi APBN Triwulan I 2011 di Jakarta, Kamis (14/4/2011).

Total ekspor Indonesia sepanjang Februari 2011 tercatat sebesar 14,4 miliar dollar AS atau tumbuh 27,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, total impor Indonesia di Februari 2011 mencapai 11,9 miliar dollar AS atau tumbuh 29,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010.

Menurut Anny, impor dari China bertumbuh signifikan dibandingkan dengan realisasi ekspor Indonesia ke China. Sepanjang 2000-2007 ekspor-impor Indonesia dengan China tercatat relatif masih tumbuh seimbang. Namun, sejak 2007 impor dari China pertumbuhannya lebih cepat sehingga terjadi defisit.

Berdasarkan data yang ada di China, defisit perdagangan di pihak Indonesia sebesar 2,8 miliar dollar AS. Namun, catatan pihak Indonesia, defisit yang dialami justru lebih besar menjadi sekitar 5 miliar-7 miliar dollar AS. Selama Januari 2011 saja, defisit mencapai 0,66 miliar dollar AS, meningkat 0,26 miliar dollar AS jika dibandingkan dengan Januari 2010.

Meskipun impor dari China terus meningkat, Anny mengatakan, sebagian besar impor dari China belum menggunakan fasilitas ACFTA dan tetap mengunakan jalur MFN (jalur bea masuk normal). Artinya serbuan impor dari China bisa jauh lebih besar jika China mengoptimalkan fasilitas bea masuk dalam ACFTA.

"Namun, Ditjen Bea Cukai memiliki sistem peringatan dini yang akan mencatat semua impor dari China," ujarnya.

Karena itu, Anny menekankan perlunya perangkat kebijakan perdagangan dalam rangka mitigasi tekanan impor dari China. "Beberapa yang kami lakukan antara lain pengetatan bea masuk antidumping, counterveiling duties (bea masuk imbalan), bea masuk tindakan pengamanan (safeguard) atau penerapan strategi kebijakan nontarrif barriers," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com