Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir Khawatir Utang Macet Kartu Kredit Naik

Kompas.com - 17/04/2011, 20:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Efek tewasnya nasabah kartu kredit Citibank, Irzen Octa, berpotensi menurunkan kinerja bisnis kartu bayar plastik ini. Bankir-bankir khawatir, kredit macet atawa non performing loan (NPL) di sektor ini juga bisa meningkat jika bank benar-benar dilarang menggunakan jasa penagih utang alias debt collector. Maklum, selama ini jasa debt collector menjadi andalan perbankan menagih utang macet.

Padahal, perbankan tengah memperbaiki kualitas utang di sektor ini. Lihat saja, Bank Indonesia (BI) mencatat, NPL kartu kredit per Februari 2011 sekitar Rp 1,52 triliun, turun 32,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, porsi NPL bank asing paling besar, mencapai Rp 660 miliar.

Umumnya, penyebab kredit macet itu akibat nasabah-nasbah nakal yang memiliki banyak kartu. "Apabila debt collector tidak diperbolehkan di bank, nasabah nakal semakin banyak, NPL juga semakin besar," ungkap Sigit Pramono, Ketua Perhimpunan Bank Swasta Nasional (Perbanas), Jumat (15/4/2011).

Pelaksana Tugas Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah menambahkan, pascatewasnya Irzen, tanda-tanda peningkatan nasabah nakal semakin kentara. Banyak nasabah mulai malas membayar tagihan kartu kreditnya. Gejala itu mulai tampak di bank asing. "Saat ditagih utangnya, nasabah malah menggebrak meja," ucap Difi menirukan keluhan bankir.

Selain itu, penghapusan jasa debt collector juga bisa menimbulkan masalah baru bagi nasabah. Bank secara serentak akan menjual kredit macet kartu kredit ke perusahaan lain yang bergerak dalam penagihan utang.

Celakanya, perusahaan penagih utang ini tidak diatur oleh BI. Sistem penagihan perusahaan penagihan utang juga tidak lebih bertanggung jawab dibandingkan debt collector. "Jadi bisa merugikan nasabah," ujar Sigit. (Roy Franedya, Wahyu Satriani/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Whats New
    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Whats New
    Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

    Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

    Whats New
    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Whats New
    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Whats New
    Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

    Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

    Whats New
    IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

    IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

    Whats New
    Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

    Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

    Whats New
    Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

    Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

    Whats New
    Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

    Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

    Whats New
    Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

    Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

    Whats New
    Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

    Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

    Earn Smart
    Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

    Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com