JAKARTA, KOMPAS.Com — Pembentukan mata uang tunggal bagi negara-negara ASEAN sulit direalisasikan. Keputusan mata uang tunggal membutuhkan komitmen dan kesepahaman bersama, baik menyangkut aspek politis, ekonomi, maupun sosial budaya.
Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, keputusan membuat mata uang tunggal menimbulkan banyak konsekuensi. Misalnya saja soal bank sentral ASEAN. Belum lagi soal kebijakan moneternya.
"Untuk ASEAN sekarang ini belum relevan. Itu masih butuh waktu lama. Uni Eropa saja butuh waktu sekitar 60 tahun," katanya di Jakarta, Kamis (5/5/2011).
Menanggapi soal itu, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Karel De Gucht mengatakan, untuk dapat mencapai kesepakatan mata uang tunggal, Eropa butuh proses panjang. "Kami masih sering menghadapi konflik, seperti kemarin dengan Portugal. Bagi ASEAN yang masih ada kesenjangan antarnegara anggota, pasti membutuhkan waktu lebih lama," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.