Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambang Batas Defisit Perdagangan Dibahas

Kompas.com - 16/05/2011, 03:40 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia akan menegosiasikan ambang batas atau threshold defisit neraca perdagangan terhadap China yang dianggap pantas. Kejelasan mengenai ambang batas defisit ini diharapkan dapat memperbaiki data perdagangan dan sistem peringatan dini yang dimiliki Indonesia.

”Pada awal minggu kedua bulan Juni (2011), kami harus ke China untuk mengikuti rapat teknis yang digelar setahun dua kali. Ini perundingan teknis bilateral hanya dengan China. Kami akan usulkan threshold defisit,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Industri, Kementerian Koordinasi Perekonomian Edy Putra Irawady di Jakarta, Jumat (13/5) pekan lalu, saat dialog publik bertema ”Unthinkable Trade Financing”.

Menurut Edy, data defisit neraca perdagangan Indonesia-China sangat meragukan karena berbeda nilai. Catatan Indonesia, defisit atas China 5 miliar dollar AS, sementara China hanya mencatat 2 miliar dollar AS. Pertanda ada masalah teknis di antara kedua negara.

”Jika data sudah disesuaikan antarkedua pihak dan meluruskan perhitungan perdagangan itu, kami akan membahas masalah ambang batas defisit yang dianggap pantas,” ujarnya.

Untuk meluruskan data kedua pihak, Indonesia juga akan mengusulkan agar sistem informasi kepabeanan berbasis online nasional (National Single Windows/NSW) milik Indonesia digunakan juga oleh China. Jika itu dilakukan, Indonesia dan China dapat bertukar data surat keterangan asal (SKA).

Keterbukaan SKA antarkedua negara akan memudahkan identifikasi aliran barang yang keluar-masuk Indonesia. Sebagai contoh, barang yang diekspor ke Singapura sering dikapalkan lagi ke China. Padahal di Indonesia, barang-barang itu tidak untuk ekspor ke China. (OIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com