Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Indonesia Produksi Mobil Ramah Lingkungan

Kompas.com - 25/05/2011, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti sudah diberitakan tadi pagi bahwa PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN) akan mendongkrak kapasitas produksi dari 100.000 unit menjadi 140.000 unit dengan tambahan investasi Rp1,7 triliun. Hal ini dilaporkan kepada Menteri perindustrian MS Hidayat di kantornya, hari ini (25/5). Dan proses ekspansi pabrik mulai dilakukan akhir tahun ini dan efektif bisa digunakan 2013.

"Kalau dengan lembur, kapasitas pabrik bisa digenjot menjadi 180.000 unit nantinya. Investasi ini menunjukkan komitmen Toyota untuk terus berkembang di Indonesia," ujar Masahiro Nonami, Presiden Direktur TMMIN setelah bertemu dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Pabrik akan membangun fasilitas pengecatan dan perakitan baru di Karawang, Jawa Barat. Dengan ekspansi ini, Toyota akan menambah tenaga kerja baru mencapai 500 orang. "Tapi, jika melihat rantai industri yang ada di bawahnya (pemasok komponen, dealer dan tenaga penjualan) bisa mencapai 2.000an orang," tambah Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) yang ikut dalam rombongan.

Johnny menambahkan, ekspansi ini dilakukan sebagai persiapan Toyota menciptakan produk baru di Indonesia. Tanpa menyebutkan model yang akan diproduksi, Johnny hanya menekankan produk yang ramah lingkungan. "Untuk jenis mobilnya nanti saja, pada waktunya akan diinformasikan," jelas Johnny.

Terkait investasi ini, Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, otomotif merupakan sektor industri padat modal dan padat karya sehingga masuk dalam sektor unggulan. "Kami senang dengan komitmen ini, yang kita dorong supaya Toyota bisa terus meningkatkan kandungan lokal," harap Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com