Jakarta, Kompas -
Hal tersebut diungkapkan Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Thomas Tjie, Jumat (27/5) di Jakarta, usai rapat umum pemegang saham tahunan.
Thomas mengungkapkan, sebagian besar dana belanja modal akan dialokasikan untuk pengembangan agribisnis yang mencapai Rp 2,2 triliun. Pengembangan divisi agribisnis yang menjadi prioritas salah satunya penanaman kembali kelapa sawit milik perseroan serta pembangunan pabrik fase kedua.
”Sekitar Rp 1,7 triliun dipersiapkan Indofood sebagai dana penanaman kembali kelapa sawit sepanjang tahun ini,” ujarnya. Adapun dana belanja modal lainnya dimanfaatkan untuk belanja modal anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), seperti Bogasari. Dana lainnya sekitar Rp 1,8 triliun untuk divisi bumbu masak dan pembangunan pabrik susu di Jawa Timur.
Tahun ini, Indofood juga tengah merampungkan pembuatan kapal baru sebagai sarana pengangkutan untuk unit usaha perseroan.
Adapun sumber permodalan khusus untuk ICBP didapat dari penerbitan saham baru (IPO) yang dilakukan beberapa waktu lalu. Untuk Bogasari, dana belanja diambil dari dana hasil kegiatan operasi tahun lalu.
Direktur Utama sekaligus CEO PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim mengatakan, kegiatan penanaman kembali dan beroperasinya pabrik baru Indofood akan meningkatkan produksi CPO menjadi 1,5 juta ton per tahun.
Pabrik baru minyak goreng di Tanjung Priok tersebut berkapasitas produksi hingga 420.000 ton per tahun.
”Seiring peningkatan kapasitas produksi, juga ada pengembangan perkebunan kelapa sawit,” katanya.
Terkait pengembangan agribisnis pangan, Indofood tidak akan menjalankan pertanian tradisional, tetapi masuk ke industri pengolahan, salah satunya mengembangkan tepung tapioka.
Selain itu, Indofood juga meningkatkan kapasitas produksi pabrik gulanya sampai 150.000 ton gula kristal putih.