Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Rupiah Bisa ke Level 8.400?

Kompas.com - 22/06/2011, 14:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Pengamat pasar, Ifan Kurniawan, memperkirakan nilai tukar rupiah bisa mencapai Rp 8.400 per dollar AS pada akhir tahun, terpicu oleh masih tak menentunya situasi pasar global seperti di Amerika Serikat dan Yunani.

"Data ekonomi AS yang belum menunjukkan hasil positif memberikan keyakinan pelaku pasar asing untuk kembali masuk ke pasar Asia, khususnya Indonesia," kata Irfan, yang juga analis PT First Asia Capital di Jakarta, Rabu (22/6/2011).

Menurut Ifan, pelaku asing akan menginvestasikan dananya di pasar Asia yang berlanjut hingga tahun depan karena pasar Asia masih menarik.

Indonesia, misalnya, dengan tingkat suku bunga yang masih tinggi merupakan pasar potensial untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Apalagi The Fed (Bank Sentral AS), yang akan mengadakan pertemuan Rabu ini, diperkirakan masih menetapkan tingkat suku bunga rendah (0,25 persen) dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi negara itu. "Oleh karena itu, peluang rupiah menguat mencapai angka Rp 8.400 per dollar sampai akhir tahun ini cukup besar," katanya.     

Indonesia harus dapat memanfaatkan situasi tersebut dengan mengajak investor asing melakukan investasi jangka panjang karena mereka masih berkeinginan investasi di pasar domestik. "Namun, semua itu tergantung pada kebijakan pemerintah dalam menarik pelaku asing masuk ke pasar domestik, dengan melakukan berbagai perbaikan yang mendorong mereka lebih aktif masuk ke Indonesia," ucapnya.

AS, menurut dia, saat ini masih berkutet pada ekonomi yang masih tak menentu, bahkan penggunaan paket stimulus yang rencananya berakhir pada Juni ini kemungkinan besar akan diperpanjang. "Kami optimistis AS akan memperpanjang paket stimulus untuk memicu ekonominya, di mana pemerintah telah mengeluarkan dana 600 miliar dollar AS," ucapnya.

Dengan masuknya dana asing itu, prospek pasar domestik akan makin baik yang pada gilirannya memicu ekonomi nasional tumbuh lebih tinggi lagi. "Indonesia masih tetap merupakan pasar potensial yang menarik bagi asing," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com