Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Langka, Rakyat Terimpit

Kompas.com - 04/07/2011, 02:55 WIB

GORONTALO, KOMPAS - Rakyat di sejumlah daerah mengaku terimpit dengan kelangkaan BBM di sejumlah tempat. Mereka harus mengantre dan bahkan usahanya merugi. Kelangkaan BBM telah mengganggu aktivitas ekonomi di masyarakat.

Sopir angkutan umum, tukang ojek, dan nelayan merugi akibat kelangkaan bensin di Provinsi Gorontalo selama hampir tiga pekan ini. Waktu mereka habis untuk mengantre bensin, sementara harga di tingkat pengecer terlampau mahal.

Antrean mobil angkutan umum terjadi di semua stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Provinsi Gorontalo. Antrean bahkan memanjang hingga 2 kilometer.

”Saya pernah mengantre semalaman menunggu SPBU dibuka. Baru pukul 08.00 saya bisa mendapatkan bensin, itu pun dalam jumlah terbatas, hanya 25 liter,” ujar Ridwan Abas (30), salah seorang sopir angkutan umum yang mengantre di SPBU Kota Gorontalo, Minggu (3/7).

Manajer Penjualan PT Pertamina Area Sulawesi Utara dan Gorontalo Irwansyah mengatakan, stok bensin di Gorontalo kritis. Situasi ini disebabkan terlambatnya pasokan bensin dari kilang menuju depot-depot di Sulawesi Utara. Keterlambatan itu terjadi karena kapal pengangkut bensin terganggu oleh cuaca buruk dalam perjalanan.

Lampung

Antrean kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) masih terjadi di sejumlah daerah di Lampung, Sabtu.

Di SPBU di Jalan Sudirman, Bandar Lampung, ratusan kendaraan langsung antre sesaat setelah mobil tangki Pertamina sampai di SPBU itu. Warga khawatir kehabisan stok BBM.

Di Lampung Selatan, ratusan sopir truk rela menginap di SPBU demi mendapatkan pasokan solar. ”Sulit betul cari solar. Terpaksa antre di SPBU sekalian menginap. Kalau tak begitu, sulit,” ujar Kundrin (40), sopir truk asal Medan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Yusuf Kohar mengingatkan, bila kelangkaan BBM tidak segera diatasi, dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas ekonomi.

Kelangkaan premium di Sumatera Selatan meluas hingga ibu kota provinsi Palembang. Sebelumnya, kelangkaan premium dan solar hanya terjadi di luar Palembang karena adanya prioritas suplai untuk ibu kota provinsi.

Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, warga yang hendak membeli minyak tanah di pangkalan harus mengantre hingga lima jam.

Di Solo, Jawa Tengah, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bahwa tidak ada masalah pada persediaan BBM. Kelangkaan BBM yang terjadi saat ini diduga karena ada tindak penyalahgunaan BBM, seperti penimbunan atau penyelundupan BBM ke luar daerah. (APO/IRE/JON/BAY/EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com