Jakarta, Kompas
”Kami sudah menyewa areal Ciputra World selama 20 tahun. Kemungkinan kami akan operasi tahun depan. Investasi pada tahun pertama tersebut tidak termasuk biaya sewa,” kata Presiden Direktur Lotte Department Store Chang Suk Suh di Jakarta, Selasa (12/7).
Menurut dia, meningkatnya pertumbuhan ritel di Indonesia merupakan faktor utama yang mendorong dibukanya Lotte Department Store. ”Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta, Indonesia menjadi pasar potensial di sektor ritel. Apalagi didukung dengan pesatnya pertumbuhan kelas menengah,” katanya.
Chang Suk Suh mengatakan, Lotte Department Store menawarkan paradigma baru dalam berbelanja, yakni dengan mengedepankan pelayanan bagi konsumen. ”Kami tidak hanya sekadar menjual barang, tetapi memberikan informasi tentang produk terkini dan yang cocok bagi profil konsumen,” ujarnya.
Sebagai pendatang baru, lanjut Chang Suk Suh, pihaknya tidak menargetkan penjualan yang muluk-muluk. Menurut dia, sampai saat ini target masih dibahas karena masih menunggu data penjualan dari peritel lainnya.
”Untuk gambaran saja, di Korea dalam setahun kami bisa mencatat penjualan sebesar 300 juta dollar AS,” katanya.
Tahun ini Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia memprediksi pertumbuhan ritel berkisar 10-20 persen. Tahun 2010 omzet bisnis ritel mencapai Rp 100 triliun.
Direktur Ciputra Group Sugwantono Tanto mengatakan, total investasi untuk membangun Ciputra World mencapai Rp 3,9 triliun. Pihaknya berharap investasi tersebut bisa kembali dalam 10-11 tahun mendatang. Ciputra World mulai dibangun pada tahun 2008 di lahan seluas 11 hektar.