Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Kopi Melonjak

Kompas.com - 03/08/2011, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komoditi kopi mengalami pertumbuhan ekspor yang terbesar di antara sepuluh produk utama non-migas. Sementara itu, komoditi kakao justru mengalami kondisi yang berbeda dengan menjadi satu-satunya komoditi yang mengalami penurunan selama semester pertama tahun 2011.

"Dilihat dari komoditasnya maka dapat disampaikan bahwa sepuluh produk utama kita itu ada di tabelnya di depan kita ini. Semua bertumbuh cepat, terutama yang luar biasa itu adalah kopi," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Mahendara Siregar, di Jakarta, Selasa (2/8/2011).

Ia menyebutkan nilai ekspor kopi tumbuh mencapai 116,8 persen. Kenaikan yang signifikan ini disebabkan oleh naiknya volumenya sebesar 53 persen. Begitu juga dengan harga yang naik lebih dari 40 persen. "Jadi, untuk kopi ini suatu pembalikan yang luar biasa dari angka di (tahun) 2010 yang anjlok dibandingkan tahun sebelumnya," ujar dia.

Kebalikan dengan pencapaian komoditi kopi, komoditi kakao justru mengalami penurunan nilai ekspor. Ini disebabkan volume ekspor biji kakao turun sebesar 36 persen. Namun demikian, ekspor olahan kakao malah meningkat tajam sebesar 103 persen. "Sehingga bisa dikatakan dalam konteks itu, maka kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri perkakaoan itu tercapai dengan baik," jelas dia terhadap angka tersebut.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekspor non-migas naik 33,2 persen selama semester awal ini. Pertumbuhan produk industri tumbuh cukup besar yang mencapai 27,5 persen. Sedangkan produk pertambangan dan pertanian hanya tumbuh sebesar 5,1 persen dan 0,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com