Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Ini Harga Emas Bisa 1.800 Dollar?

Kompas.com - 10/08/2011, 12:15 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Harga emas sempat menyentuh rekor lagi kemarin malam. Kontrak harga emas di Comex, New York, untuk pengiriman bulan Desember pada pukul 10.06 WIB tadi sempat naik ke posisi 1.758,8 dollar AS per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak Maret 2009 atau sudah melonjak 0,85 persen dari posisi di penutupan hari sebelumnya sebesar 1.743 dollar AS per troy ounce.

Suluh Adil Wicaksono, analis Asia Kapitalindo, mengatakan, keputusan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang mempertahankan suku bunga di level 0,25 persen malah cenderung memperkuat keinginan pelaku pasar memegang emas karena mempertimbangkan yield mata uang the greenback yang kecil.

Bahkan Suluh memprediksi, ada kemungkinan AS akan memotong suku bunga acuannya seperti yang dilakukan oleh Jepang pada tahun 2008 lalu. "Pasar masih dilanda kekhawatiran keadaan ekonomi global," ungkapnya.

Selain itu, kerusuhan yang terjadi di London, Inggris akan turut memicu harga emas untuk terus bullish. Oleh karenanya, dalam pekan ini, emas bisa berpotensi mencapai  1.800 dollar AS per trouy ounce dengan supportnya di  1.715 dollar AS per trouy ounce. Saat ini, level  1.700 dollar AS per trouy ounce adalah level psikologi untuk emas. Suluh pun merekomendasikan jika harga emas sudah di 1.700 dollar AS per trouy ounce, adalah waktu yang tepat untuk keputusan beli atau level best price for buy.

Sementara itu di Logam Mulia, hari ini harga emas dipatok pada Rp 535.00 per gram.  (Dyah Ayu Kusumaningtyas/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Whats New
    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Whats New
    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Whats New
    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    Rilis
    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Work Smart
    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Whats New
    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Whats New
    Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

    Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com