Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Promosikan MP3EI

Kompas.com - 16/08/2011, 14:07 WIB
EditorHeru Margianto

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam banyak kesempatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selalu mempromosikan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI yang digagasnya.

Tak hanya ketika buka puasa bersama, Presiden kembali mempromosikannya hal tersebut saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-66 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan sidang bersama DPD RI dan DPR RI, Selasa (16/8/2011) di Kompleks Parlemen, Jakarta.  Turut hadir dalam sidang tersebut Wakil Presiden Boediono, jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan lembaga tinggi negara, dan lainnya.

Presiden mengatakan, MP3EI merupakan terobosan strategis dengan program kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, swasta, dan akademisi. Kepala Negara menjelaskan, mulai tahun ini pemerintah melakukan percepatan dan perluasan pembangunan di enam koridor ekonomi di seluruh tanah air untuk mendorong terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah di masing-masing koridor.

Dalam kurun waktu 15 tahun ke depan, secara bertahap, pemerintah mengembangkan klaster-klaster industri, baik untuk meningkatkan keterkaitan antara industri hulu dan hilir, maupun antara pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah penyangganya. Industri unggulan dibangun di berbagai wilayah yang akan memperkuat struktur perekonomian domestik.

"Kita tawarkan insentif yang tepat kepada dunia usaha, dan kita perbaiki iklim investasi di daerah-daerah," kata Presiden.

Presiden mengatakan, sebagai terobosan strategis, MP3EI merupakan sebuah jawaban atas ketimpangan pembangunan yang selama ini menjadi perangkap yang menghalangi terjadinya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air.

Melalui MP3EI, sambungnya, penegasan bahwa daerah adalah bagian integral dari pembangunan nasional makin diteguhkan. Ini berarti, majunya daerah akan sangat bermakna bagi kemajuan nasional.

MP3EI menetapkan enam koridor ekonomi yang meliputi Koridor Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Koridor Papua dan Kepulauan Maluku. Percepatan dan perluasan pembangunan di enam koridor tersebut dilakukan untuk memperkuat konektivitas nasional, yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated; globally connected).

"Konektivitas menjadi kata kunci untuk meningkatkan keterkaitan ekonomi di antara kota dan desa, di antara kota dan kota lain, dan di antara daerah maju dan daerah tertinggal," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+