JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengingatkan pemerintah untuk lebih berhati-hati dan introspeksi dalam menghadapi perekonomian global, terutama gejala krisis di Eropa dan Amerika.
"Gelaja krisis ekonomi yang saat ini terjadi di Eropa dan Amerika, secara wajar harus diantisipasi. Jangan hanya membuat pencitraan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi di Indonesia," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini usai menghadiri upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-66 Republik Indonesia di halaman kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu.
Upacara tersebut dihadiri para pengurus DPP PDI Perjuangan, antara lain Sekjen Tjahjo Kumolo, ketua-ketua yakni Puan Maharani, Maruarar Sirait, dan Trimedya Panjaitan.
Megawati menegaskan, dalam menghadapi gejala krisis ekonomi di Eropa dan Amerika, dirinya tidak pesimistis, tapi harus mengantisipasinya.
Apa yang terjadi di Amerika dan Eropa saat ini, menurut dia, karena Amerika dan Eropa adalah negara-negara maju yang pernah mengalami krisis, sedangkan Indonesia adalah negara berkembang yang sedang memperkuat dirinya. "Dari dulu kita selalu melihat ke Barat, lalu kita pegang nilai uang dengan dollar dan euro. Padahal saat ini dalam polarisasi perkembangan dunia yang abadnya sudah berbeda," katanya.
Megawati juga mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dengan negara industri baru seperti India, China, dan Amerika Latin, yang mata uangnya mungkin lebih baik, sehingga perlu terus dicermati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.