JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012 mengalami obesitas. Anggaran belanja sebesar lebih dari Rp 1.400 triliun yang semestinya menjadi modal besar untuk pembangunan tetapi alokasinya ternyata tersedot untuk urusan birokrasi.
Demikian dikemukakan pengamat ekonomi DidikJ Rachbini dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (18/8/2011). "Anggarannnya gemuk. Di dalamnya ada penyakit-penyakit dan lemak-lemak yang tidak perlu tapi justru malah paling banyak," kata Didik.
Didik berpendapat, anggaran bertambah besar, tetapi ruang fiskal sebagai stimulus perekonomian tetap rendah. Anggaran untuk belanja modal hanya 17,6 persen dan belanja sosial hanya 6,67 persen. Stimulus fiskal tidak tercermin dalam alokasi anggaran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.