Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Yakin Indonesia Bisa Bertahan dari Krisis

Kompas.com - 22/08/2011, 10:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ekonom terlihat optimistis dengan daya tahan ekonomi Indonesia saat ini terhadap dampak resesi ekonomi global. Bahkan daya tahan ekonomi kita lebih baik dari saat krisis 2008 silam.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri bilang indikator makro ekonomi saat ini relatif bagus dan stabil. Seperti tingkat inflasi, suku bunga, hingga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, semuanya terkendali.

Dari sisi ekspor, para eksportir Indonesia telah melakukan penyesuaian terhadap kondisi global dengan mengalihkan sebagian besar pasar mereka dari Amerika Serikat dan Eropa ke Asia. Ini bisa dilihat dari ekspor Indonesia ke ASEAN dan China.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, tujuan ekspor ke ASEAN (Singapura, Malaysia, Thailand dan lainnya) naik menjadi 22,6 persen di semester I 2011, dari 21,8 persen pada 2008. Begitu juga ke China yang naik jadi 11,3 persen pada semester I 2011, dari 7,2 persen pada 2008.

Menurut Faisal, berbagai indikator ekonomi Indonesia saat ini sangat positif. "Satu-satunya masalah ekonomi Indonesia sekarang ialah tidak bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari saat ini agar pengangguran turun dan kualitas hidup kita naik," kata Faisal saat berdiskusi dengan redaksi KONTAN, kemarin (21/8/2011).

Senada dengan Faisal, ekonom Standard Chartered Indonesia Eric Alexander Sugandi mengatakan, perekonomian Indonesia masih bisa terjaga dan stabil di tengah krisis keuangan yang terjadi di AS dan Eropa.

Selama inflasi terkendali, daya beli masyarakat akan tumbuh, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjaga. Sebab, konsumsi rumah tangga Indonesia yang sebesar 57 persen dari produk domestik bruto (PDB) dipandang sangat berperan terhadap ekonomi. “Jika ditambah dengan stimulus yang diberikan pemerintah, tahun depan pertumbuhan ekonomi kita bisa sampai 7 persen, lebih baik dari 2011 yang 6,5 persen ,” kata Eric.

Eric juga yakin perekonomian Indonesia masih bisa bertahan, kecuali jika nilai tukar rupiah merosot secara drastis. Namun, saat ini Eric yakin jika rupiah masih akan terus menguat. “Saya tetap optimistis, apalagi cadangan devisa sekarang tinggi,” terang Eric.

Andai kata rupiah melorot, Eric memprediksi ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh, meskipun jadi melambat, seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa saat ini.

Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa juga yakin perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dan bisa bertahan dari pengaruh krisis ekonomi global. Terlebih rasio utang Indonesia saat ini terbilang rendah sekitar 25 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com