Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kain Tradisional, Gaya Internasional

Kompas.com - 22/08/2011, 17:34 WIB

KOMPAS.com - Keindahan kain Nusantara terus diupayakan untuk bisa populer di panggung internasional. Beragam cara dilakukan perancang busana Tanah Air agar warisan budaya bangsa Indonesia bisa mendunia.

Bayangkan sari yang merupakan busana khas India, cheongsam China, kimono Jepang, serta hanbok asal Korea berbahankan batik. Ternyata, busana khas masing-masing negara tersebut terlihat anggun dalam keindahan batik asal Indonesia.

Perancang busana Priyo Oktaviano memperlihatkan keindahan batik berbahan sutera dalam busana internasional pada peragaan busana Batik Keris di Mal Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (6/8/2011).

Untuk sari, misalnya, Priyo memilih motif paisley, yaitu motif tumbuhan yang merupakan ciri khas kain India dan Pakistan. Untuk kimono, motif yang dipakai adalah sakura, sementara motif bunga-bunga kecil dipilih untuk mendesain cheongsam.

”Motif bunganya tidak saya pesan secara khusus. Saya memilih kain yang sudah ada, setelah terlebih dulu disesuaikan dengan karakter masing-masing busana,” kata Priyo yang merancang desain eksklusif untuk Batik Keris. Busana-busana tersebut didesain Priyo tanpa proses pengguntingan agar tidak merusak kain.

Komisaris Utama Batik Keris Lina Kusyanto menuturkan, tujuan menjadikan batik sebagai bahan dasar sari, cheongsam, kimono, dan hanbok adalah untuk menginternasionalkan batik. ”Saya ingin memperlihatkan bahwa batik cocok dipakai untuk busana internasional. Siapa tahu orang India atau Korea yang tinggal di Indonesia mulai berpikir untuk membuat pakaian mereka dari batik,” tutur Lina.

Menginternasionalkan batik baru-baru ini juga dilakukan perancang Edward ”Edo” Hutabarat dengan cara yang berbeda. Edo mendesain busana dalam nuansa liburan musim panas sambil membayangkan batik-batik dari berbagai daerah dipakai selebriti Hollywood saat mereka berlibur di pantai.

Pada acara lain, yaitu malam amal untuk pendidikan anak Nusa Tenggara Timur yang digelar Keluarga Besar Alumni FKIP Universitas Airlangga-IKIP Malang di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu (13/8/2011), perancang senior Agnes Budhisurya mencoba memopulerkan tenun. Tenun dikombinasi dengan lukisan tangan pada jenis kain lain yang bersifat lebih ringan. Maka, jadilah pada salah satu desain gaun, Agnes menggunakan sehelai tenun pada bagian atas yang berbentuk kemben, serta kain bermotif tenun lukisan tangan pada bagian rok yang panjangnya menyapu lantai. Nuansa hijau pada gaya ini dilengkapi dengan aksesori rambut yang juga terbuat dari tenun.

”Dengan cara tersebut, saya ingin membuka pasar yang baru untuk tenun. Saya ingin menunjukkan bahwa tenun bisa diolah menjadi apa pun, baik yang bergaya formal, informal, hingga yang bergaya mewah,” kata Agnes, yang beberapa desain gaunnya dikombinasikan dengan busana pria karya Taruna Kusmayadi.

Koleksi Lebaran
Selain mengenalkan batik melalui gaya internasional, momen Lebaran dimanfaatkan perancang dan pengusaha ritel untuk mengeluarkan koleksi baru. Beberapa model rancangan Agnes, terutama yang bermaterikan kain tenun lukis, dibuat bernuansa Islami berupa kaftan lengkap dengan kerudung. Warna kuning emas dan coklat dengan nuansa hitam pada motifnya menjadi pilihan yang ditampilkan perancang asal Jember ini untuk Lebaran nanti.

Pilihan berbeda datang dari dua peritel batik, yaitu Batik Keris dan Alleira. Batik Keris memperlihatkan perpaduan kain batik dalam berbagai motif dengan kebaya untuk perempuan, sedangkan untuk pria disediakan model baju koko.

Secara umum, untuk tahun ini Batik Keris memberi pilihan warna cerah, oranye, merah, merah muda keunguan, dan toska, sesuai tren warna di panggung mode internasional. Tak hanya untuk perempuan, warna-warna tersebut, bahkan warna merah muda, menjadi pilihan untuk busana pria.

Label dari peritel lainnya, Alleira, tampil dengan ciri khasnya berupa gradasi warna. Dengan tema ”Light of Ramadan”, Alleira banyak menampilkan busana berpotongan kaftan dan blus-blus longgar berlengan lebar dari bahan ringan, seperti berbagai jenis sutra. Potongan-potongan yang sederhana dari koleksi kali ini banyak dikombinasikan dengan celana panjang, baik yang berpotongan lebar maupun yang bermodel legging.

Warna hijau yang bergradasi dengan biru, oranye, coklat, serta merah muda keunguan terinspirasi dari warna-warna alam, seperti air dan tumbuh-tumbuhan. Warna serupa, tetapi dengan nuansa yang lebih cerah menjadi pilihan untuk koleksi anak-anak. Rok terusan pendek yang beberapa di antaranya dipadu dengan legging membuat anak-anak tak kalah modis dengan orang dewasa.

(Yulia Sapthiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Whats New
    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Whats New
    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Whats New
    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Whats New
    Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

    Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

    Rilis
    IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

    IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

    Whats New
    Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

    Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

    Whats New
    Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

    Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

    Whats New
    Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

    Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

    Whats New
    Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

    Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

    Whats New
    Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

    Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

    Whats New
    4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

    4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

    Spend Smart
    Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

    Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com