Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Kantor Pos Berkebaya dan Berbaju Betawi

Kompas.com - 26/08/2011, 13:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada suasana yang berbeda di Kantor Pos di Jakarta, sejak Jumat (26/8/2011) pagi. Memperingati ulang tahun ke-265, seluruh pegawai Kantor Pos di DKI Jakarta, mengenakan pakaian adat Betawi. Bagi karyawan wanitanya, mereka menggunakan kain dan kebaya beserta kerudung. Sedangkan karyawan prianya menggunakan baju Betawi beserta kopiah.

"Kami boleh tak pakai baju pakaian daerah Betawi, asalkan memakai baju batik bagi pria maupun jas blazer atau pakaian formal bagi karyawati," ujar Azis, seorang pegawai Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, saat ditanya Kompas, Jumat pagi.

Menurut pegawai pembayaran gaji Kantor Pos Fatmawati tersebut, pakaian daerah Betawi dianjurkan digunakan kepada karyawan Pos Indonesia terkait dengan peringatan ke-265 tahun BUMN Pos Indonesia, yang dulunya bernama Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (Posts Telegraafend Telefoon/PTT), para pensiunan PTT diberi uang ketupat Rp 400.000 per orang.

"Pensiunan dan gaji karyawan untuk bulan September juga kami bayarkan pada mulai tanggal 25 Agustus kemarin," tambah dia.

Sementara, menurut Hermawan, anggota pengamanan di Kantor Pos Fatmawati, pada hari ulang tahun Kantor Pos, seluruh karyawan mendapatkan satu kali gaji dari BUMN pos tersebut.

Sebelumnya, para karyawan Kantor Pos mengikuti upacara peringatan 265 Satukan Nusantara di tiap kantor cabang pada pukul 08.00 WIB.

Dalam sejarahnya, tanggal 26 Agustus 1746, berdirilah Kantorpos pertama di Indonesia di kota Batavia, 26 Agustus 1746. Pendirinya adalah Gubernur Jendral GW Baron.

Setelah pimpinan Gubernur Jenderal Daendels, Kantor Pos mengalami kemajuan. Terutama ketika dibangun jalan raya terpanjang di Indonesia, yaitu jalan raya Anyer-Panarukan atau yang terkenal dengan sebutan jalan Pantura. Jalan itu juga dikenal dengan sebutan Jalan Groote Postweg (Jalan Raya Pos).

Selanjutnya, setelah ditemukannya telegraf dan telepon, maka Kantor Pos mengembangkan usahanya di bidang telegraf dan telepon. Tahun 1906, pos di Indonesia akhirnya berubah menjadi PTT. Layanan awalnya semula di Welrevender (Gambir), yang kemudian berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke Openbare Werker (BOW) di Bandung, 1923. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

Whats New
OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com