Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Tahun Ekonomi Akan Lesu

Kompas.com - 28/08/2011, 10:12 WIB

ST GALLEN, KOMPAS.com — Kebutuhan atas program konsolidasi fiskal di negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat diperkirakan menyebabkan perekonomian dunia menjadi tidak produktif atau kurus. Hal ini terjadi karena dalam jangka panjang akan terjadi pengetatan fiskal yang akan menekan pertumbuhan ekonomi, sedangkan hasil dari pengetatan itu baru terasa dalam jangka panjang.

"Akan terjadi tujuh tahun ekonomi mengalami kelesuan," ujar Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble di ST Gallen, Swiss, saat menyampaikan paparan di University of ST Gallen, Minggu (28/8/2011).

Ia menegaskan periode kesakitan pada jangka pendek dan potensi keuntungan pada jangka panjang. Di antara kedua periode itulah terjadi tujuh tahun ekonomi yang lesu.

Menurut Schaeuble, dibutuhkan kerja sama erat di antara negara di Uni Eropa untuk mencegah kelesuan ekonomi itu. Namun, sebelum kerja sama itu bisa dilakukan secara efektif, dibutuhkan syarat yang harus dipenuhi.

"Sebelum kerja sama itu menjadi kenyataan, dibutuhkan konsolidasi fiskal dan reformasi struktural di Italia, Spanyol, Portugal, dan Yunani. Esensinya ada di situ," ungkapnya.

Awal pekan ini, Schaeuble bertemu rekan sejawatnya, Menteri Keuangan Perancis Francois Baroin, untuk membahas pemajakan atas transaksi keuangan. Jerman memang sedang mulai merintis beberapa kebijakan fiskal ketat, antara lain pengenaan pajak transaksi dan pelarangan transaksi short selling di bursa efek mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com