JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan alokasi BBM bersubsidi bagi nelayan tahun ini dinilai sulit diharapkan, karena total pemakaian BBM bersubsidi saat ini telah melampaui kuota.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi IV DPR RI, Romahurmuziy, dalam Rapat Dengar Pendapat Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR RI, di Jakarta, Selasa (13/9/2011).
Penyerapan BBM subsidi mengalami lonjakan, dan diperkirakan pada akhir tahun bisa menembus 43 juta kilo liter (KL) atau melebihi kuota dalam APBN-Perubahan 2011 sebesar 40,4 juta KL.
Ia menambahkan, kenaikan konsumsi BBM untuk kendaraan bermotor mencapai 14 persen.
"Dengan melonjaknya kebutuhan BBM subsidi, semakin berat kompetisi peruntukan BBM subsidi untuk kebutuhan nelayan," ujar Romahurmuziy, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan.
Adapun kebutuhan BBM subsidi untuk nelayan mencapai 2.516.976 kiloliter (kl) per tahun. Kebutuhan itu meliputi 1.955.376 kl untuk nelayan dan 561.600 kl untuk pembudidaya ikan.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengemukakan, pasokan BBM subsidi nelayan selama ini tidak jelas. Menipisanya alokasi BBM subsidi bagi nelayan memicu hasil tangkapan semakin tidak pasti. Sebab, kebutuhan BBM mencapai 60 persen dari total biaya produksi nelayan.(LKT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.