Palangkaraya, Kompas
Anggota Kelompok Keahlian Teknik Reservoir, Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB), Doddy Abdassah, di sela lokakarya mengenai ”Industri Migas dan Gas Metana Batubara” di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (13/9), mengatakan, gas metana batubara (
Gas CBM diperoleh dari dalam tanah yang memiliki kandungan batubara dan dimanfaatkan, antara lain, untuk membangkitkan listrik dan bahan bakar kendaraan bermotor.
Indonesia memiliki sumber daya CBM terbesar setelah Rusia, Kanada, China, Amerika Serikat, dan Australia. Akan tetapi, pemanfaatan CBM di Indonesia baru dilakukan di Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Padahal, sudah ada 29 kontrak di Indonesia untuk memanfaatkan CBM.
”Kontrak-kontrak itu perlu segera direalisasikan. Di Indonesia, terdapat empat provinsi yang memiliki sumber daya CBM yang besar,” ujar Doddy.
Provinsi-provinsi itu adalah Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Kalteng, misalnya, memiliki sumber daya CBM sebesar 101 TSCF.
Doddy menyebutkan, Indonesia sebenarnya sudah memiliki teknologi untuk memanfaatkan sumber daya CBM.