Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota BBM Bersubsidi 2012 Mencapai 40 Juta Kilo Liter

Kompas.com - 15/09/2011, 21:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Komisi VII DPR RI menyepakati asumsi volume bahan bakar minyak bersubsidi dalam RAPBN 2012 sebesar 40 juta kilo liter. Sedangkan alpha (biaya distribusi ditambah margin) BBM bersubsidi Rp 613,9 per liter.

Demikian kesimpulan rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Kamis (15/9/2011), di Jakarta. Kehadiran Hatta menggantikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh yang berhalangan hadir.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganundito mengingatkan agar pemerintah menjalankan disiplin volume BBM bersubsidi. Pemerintah diharapkan tidak lagi menambah kuota BBM bersubsidi dalam APBN Perubahan 2012.

Sementara Fraksi PDI Perjuangan menghendaki kuota BBM bersubsidi dalam RAPBN 2012 sebesar 43 juta kilo liter, dan 2,5 juta KL di antaranya untuk nelayan dan budidaya perikanan. Adapun alpha BBM bersubsidi diusulkan Rp 800 per liter.

Menurut Hatta, pemerintah mengusulkan prognosa volume BBM bersubsidi dalam RAPBN 2012 sebesar 40 juta kilo liter. Dengan rincian, premium 24,41 juta KL, minyak tanah 1,7 juta KL dan solar 13,89 juta KL.

Asumsi yang mendasari perhitungan subsidi ini adalah, dengan melakukan perubahan peraturan, penggunaan alat kendali, peningkatan pengawasan dan koordinasi. "Asumsi itu juga berdasarkan masukan dari kementerian terkait," ujarnya menegaskan.

Mengutip data Kementerian ESDM, realisasi BBM bersubsidi Sampai 31 Agustus 2011 sebesar 27,29 juta KL atau 101,3 persen dari kuota dalam APBN-P 2011.

Hatta memaparkan, dalam rangka subsidi BBM tepat sasaran dan tepat volume, maka kebijakan subsidi tahun 2012 meliputi peningkatan pemanfaatan energi alternatif yakni bahan bakar nabati dan bahan bakar gas. Kebijakan lain adalah pengaturan BBM bersubsidi secara bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com