Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato SBY, Upaya Percepat Pengesahan RUU Intelijen?

Kompas.com - 26/09/2011, 12:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis hak asasi manusia Usman Hamid menilai pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai bom Solo cenderung ingin memperkuat alasan untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang Intelijen (RUU Intelijen).

Menurut Usman, aksi bom tersebut masih pada tahap gangguan keamanan, belum pada batas pertahanan negara. "Kita mempertanyakan Presiden SBY yang lebih cenderung mau memperkuat alasan untuk mengesahkan RUU Intelijen atas nama aksi dan ancaman terorisme. Padahal, RUU tersebut masih dalam pembahasan karena banyak permasalahan-permasalahan yang masih belum diselesaikan," ujar Usman kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (26/9/2011).

Dalam jumpa persnya pada Minggu (25/9/2011), Presiden mengingatkan aparat intelijen dan kepolisian agar terus melakukan investigasi terhadap kasus bom Solo. Presiden juga berjanji akan melakukan investigasi terhadap aparat keamanan dalam kasus yang diduga melibatkan pelaku anggota jaringan terorisme bom di Cirebon pada April lalu.

Menurut Usman, seharusnya Presiden lebih mengutamakan pengungkapan pelaku di balik aksi teror yang sudah semakin meresahkan masyarakat tersebut. Usman menilai, jika Presiden terlalu jauh menggambarkan kasus bom tersebut sebagai ancaman negara, maka substansi kasus bom tersebut akan semakin sulit untuk diungkapkan kepada publik.

"Hal ini malah menjauhkan kita dari suatu urgensi politik untuk memahami apa, siapa, dan motif di balik bom Solo. Pidato itu juga akan kesulitan untuk meyakinkan publik bahwa pelaku akan segera dapat dibongkar dan diajukan ke pengadilan," kata Usman.

Seperti diberitakan, sebuah bom meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Kota Solo, Minggu, sekitar pukul 10.55. Satu orang, yang diduga pelaku bom, tewas. Sementara itu, korban diperkirakan berjumlah 28 orang.

Presiden dalam keterangan persnya sempat mengungkapkan, pelaku peledakan bom merupakan anggota jaringan terorisme yang melakukan aksi serupa di Masjid Adz Zikro di kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, pada April 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

    Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

    Whats New
    Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

    Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

    Whats New
    Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

    Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

    Whats New
    Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

    Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

    Spend Smart
    Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

    Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

    Whats New
    Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

    Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

    Whats New
    Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

    Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

    Whats New
    Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

    Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

    Whats New
    Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

    Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

    Whats New
    Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

    Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

    Whats New
    Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

    Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

    Whats New
    Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

    Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

    Whats New
    Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

    Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

    Whats New
    Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

    Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com