Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM Akan Membengkak

Kompas.com - 26/09/2011, 23:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Beban anggaran subsidi bahan bakar minyak diperkirakan terus meningkat. Hal ini sebagai dampak merosotnya nilai tukar rupiah, hingga menembus angka Rp 8.975 per dollar AS.

Anggota Komisi VII DPR RI, Satya W Yudha, Senin (26/9/2011), di Jakarta, menyatakan, melemahnya kurs rupiah pasti akan menyebabkan subsidi membengkak.

"Untuk itu, kalau pemerintah belum berani menaikkan harga BBM, maka pemerintah harus secara tegas mengontrol volume pemakaian agar tepat sasaran,"  katanya.

Dalam jangka pendek, kondisi ini bisa menekan inflasi. Akan tetapi, dalam jangka panjang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi.

"Kalau subsidi besar dan BBM tidak dinaikkan, maka jangka pendeknya bisa menjaga inflasi, tetapi dengan uang yang tersedot di subsidi, pembangunan infrastruktur terbatas, sehingga pertumbuhan ekonomi melemah," ujar Satya.

Direktur Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi (ReforMiner Institute), Pri Agung Rakhmanto, menyatakan, pelemahan kurs rupiah akan menambah beban anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).

"Setiap pelemahan Rp 100, maka akan menambah subsidi BBM sekitar Rp 2,4 triliun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com